-->
Menu
/

Haloo, selamat malam. Ini postingan perdana saya di tahun 2013 loh. Happy reading & enjoy it. oiya, biar lebih asyik coba diputerin lagunya Endah & Rhesa : When you love someone:)))

karena inspirasi bisa datang darimana saja, dan kalo lo lagi mau nulis, menulislah, karena mood gak bisa dibeli, hihi :-D #edisinulisdadakan

**** 

Cause Love will find the way..


I love you but it’s not so easy
To make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you’re still in my dream


Jadi udah 2013 lo masih mau stuck di tempat? Betah banget sih lo jadi #DutaGagalMoveOn2012 . Heran deh gue, apa sih daya tariknya manusia baja hitam yang hatinya juga kaya baja itu? Tahun baru nggak ada rencana bikin resolusi baru? Ganti gebetan kek misalnya.”  

Lagi dan lagi. Via Renata sahabat sepanjang sejarah hidup gue dari batita sampai sekarang kuliah, nyeramahin gue panjang lebar persis kaya tontonannya Mami tiap pagi, “Mamah Dedeh, Curhat Yuk!.”

“Keep it or let it go. Simpel-simpel susah Vi. Gue ngerasa aja kalo gue mundur sekarang rasanya loser banget. Lo tahu sendiri kan udah 2 tahun gue jadi secret admirernya dia dan baru di bangku kuliah ini gue ngerasain gimana rasanya deket sama pujaan hati. Bukan hanya memandangi dari jauh, tapi ikut berinteraksi. Dia udah jadi bagian dari hidup gue, bukan cuma mampir di mimpi gue tiap malamnya.”

Lagu Andity, semenjak ada dirimu pas banget nih jadi backsound kisah gue. Bedanya ya, dia emang udah ada di hidup gue dari dulu. Dulu semu, sekarang nyata. Dulu cuma kayak mimpi di siang bolong, tapi sekarang nyaris tiap hari dalam seminggu kita ketemu, jalan bareng, ngobrol bareng. Can’t imagine!

“Duileh segitunya. Susah sih ciyn ngomong sama spesies yang udah cinta mati kaya gitu.” Mencibir dan memutarkan kedua bola matanya. Yap, Via emang jagonya. Kalau ditanya tentang kisah seorang Ify, dari A-Z Via sudah khatam berkali-kali. Cause the real friend know you more than you know yourself

***.

And I can’t stand to wait your love is coming to my life
But I still have a time to break a silence

“Jadi kapan nih anak BEM FEUI di traktir sama the sweetest couple on the year ini?”  Marvin. Ananda Marvino, seniorku yang kini duduk di tingkat akhir tak henti-hentinya menggodaku sejak aku resmi menjadi anggota BEM setengah tahun yang lalu. Senior yang juga merupakan kakak kelasku dulu semasa SMA memang sudah hafal perjalanan cintaku yang tak berujung ini. Maju enggak, mundur terus iya.

“Iya nih, gue setuju bro sama si Marvin, masa Ify lo gantungin mulu. Doi bukan jemuran kali ciyn.” Kali ini giliran Ka Aldo yang menimpali.

Melirik sekilas dan tersenyum singkat. Jahil, santai, moody dan misterus. Nyaris 4 tahun menjadikannya sebagai pemegang tahta tertinggi membuatku lebih dari mengenal sifat seorang Rio Anindito. Jabatannya sebagai ketua BEM sekaligus anggota aktif klub basket nasional memang menjadikannya mampu menghandle sikap sesuai dengan tempatnya. Di satu sisi dia mampu menjadi pemimpin yang tegas namun disegani, dan di sisi lain ia menjadi bintang lapangan yang tidak pernah absen dari jeritan nakal suporter cewek. Paket komplit, yes he is. The real dream Man.

“Kan lo pada tahu sendiri bro gue sama Ify kaya gimana. Dengan atau tanpa status yang jelas kita ga bakal absen bikin lo pada envy kok.”  Skak! Dengan santainya ia merangkul bahuku sambil tersenyum tanpa dosa. “Do you know that your words killin’ me softly? Have you ever think about it”

Like a roller coaster. Gimana nggak bikin geer dengan perlakuannya yang kelewat romantis. Merangkul cewek di depan umum bukan gaya seorang Mario banget, kecuali untuk menegaskan bahwa orang itu spesial. Bukan sekedar numpang lewat. Cuek, posesif.

”RIOOOOO dasar manusia tanpa hati. Kata-kata lo dalem gilak bro! Maafin temen gue yang satu ini ya Fy. Otaknya boleh secanggih Pak Karno, tapi soal hati jangankan disamain sama Pak Karno, sama Pak Tarno aja dia kalah.”   Meskipun terkenal dengan playboy kelas kakapnya kak Marvin memang tidak pernah mempermainkan orang yang disayanginya. Kadangkala terlalu ramah dan hobi tebar pesona memang beda tipis. Bahkan Via, orang yang paling anti dengan segala macam hal yang menye-menye pun gak kebal sama pesonanya kak Marvin. Setelah PDKT super kilat dan pasang muka badak sama Marvilicious, fans beratnya kak Marvin, akhirnya mereka berdua jadian juga. Untungnya memang dasarnya mereka berdua jodoh dan masih langgeng sampe sekarang. Huh, Via, I envy you!

“Sialan lo, heh orang yang lo maksud masih disini bro. Dasar Marvin lemot, bedanya gue sama lo apa? Sama-sama gak berprikehatian bukan?”  Jawaban khas seorang Mario. Ngeyel dan selalu mencari pembenaran. Kamu cuek dan aku yang menerima saja. Ibarat dua kutub yang seharusnya saling tarik-menarik kini malah tolak-menolak. Kadang musuh terbesar kita adalah pola pikir kita sendiri. Mungkin terlalu primitif, tapi memang yang bisa kulakukan hanya ini, menunggu dan menunggu.

***

Rumah cupcakes. Yap, UAS akhirnya selesai juga and now I’m as free as bird! Jadilah sore ini aku habiskan untuk kongkow bareng Via. Sekedar melepas penat dan memanjakan indra pengecapku barang sejenak. Sudah jadi kebiasaan kami semenjak SMA untuk melakukan wisata kuliner setelah perjuangan panjang selama kurang lebih tiga minggu yang membuat kami hiatus. Pergi ke kampus, ujian, dan pulang kerumah. Sampai rumah, belajar dan memahami materi untuk keesokan harinya. Berulang dan menjadi siklus hidup no maden dua kali setiap semesternya. That’s life, bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian. So, here we are, makan-makan!

“Fy, mau pesen apa?” Via sibuk membolak-balikkan daftar menu dan mengamatinya dengan serius. Kurang kerjaan sih aslinya. Karena sebentar lagi ia akan mengeluarkan kalimat andalan setiap kami pergi ke sini. “Aha! Via mau caesar salad, milkshake Vanilla, omelet, sama dessertnya triple chocolate cupcakes.” Just wait and see. Hihi dasar Via!

“As usual, blackforest cupcakes, omelet sausage sama ice chocolate.”kataku sembari mengedarkan pandangan ke sekelilingku. Lumayan banyak yang masih berseragam putih abu ternyata. Persis sepertiku dulu, langsung main tanpa pulang ke rumah dahulu. Prinsipnya, yang penting sudah mengantongi izin Mami. It's enough and let's having fun.

“Yah elo, ga ada ide lain apa Fy. Masa seumur-umur kita kesini pesenan lo itu-itu mulu. Gak variatif ah lo!” ye, dasar Via. Umur boleh sembilan belas tahun, tapi kelakuan macem anak kelas satu SD gitu. Lihat saja mulutnya yang monyong mode on itu.

“Eh wait. Yaudah deh, gue pesenan favorite gue hehehe, afal kan lo?” dan seperti biasa, empunya pesenan hanya mesem-mesem gak jelas dan memasang wajah super innocentnya.

***

Lampu yang dinyalakan, lilin-lilin, dan obor yang memang sengaja ditaruh dipinggir-pinggir, serta suasana rumah cupcakes yang memang dominan pink-putih ini memang menambah kesan romantis malam ini. What the hell, rasanya lebih cocok jadi tempat ngedate sepasang kekasih dibanding tempat kongkow kedua sahabat.  

When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you

Shit. Kenapa mesti lagunya Endah n Rhesa sih? Mau nyindir gue secara gak langsung nih?

“Bener yah Fy kata pepatah, lagu emang menggambarkan suasana hati kita. Dan taraaa! Kena jebakan betmen men deh lo. Ini lagu elo banget. Ha!” 

Aduh mas, lagunya kenapa diterusin sih? Bukannya diganti aja. Rutukku di dalam hati.

When you hold your love don’t ever let him go
Or you will loose your chance to make your dream come true

“Tuh Fy dengerin dan resapi baik-baik maknanya. Mana yang lo pilih? Loose your chance or don’t ever let him go?” 

Coba tolong siapapun bawa gue pergi ke Planet Mars sekalian. Gagal deh, rencana gue mau have fun kenapa malah jadi korban insert investigasi kayak gini? Oh, God. Andaikan di dunia nyata ada autotext semacam tangan garpu pasti sudah gue pakai dari tadi.

“Tolong ya saudara Via Renata. Kalau gue menjalankan amanat itu lagu, sama aja gue menyerahkan diri gue untuk dipermalukan di depan umum. Lagian masa cewek maju duluan, kan gak banget lagi. Cewek macem apa gue?”  

Yap, gue rasa ini jawaban yang sangat teramat tepat. Gile aja, cewek kan kodratnya menunggu bukan menyatakan. Emang sih gue butuh kepastian. Tapi yang bener aja. Hellooo, kayaknya ini ide terhopeless deh kalo gue yang mesti bilang duluan. Amit-amit deh ya. Geng-si men.

“Think smart baby. Lo mau sampai kapan kayak gini? Sekarang lo udah tingkat dua and it means Rio udah tingkat akhir. Mau nunggu sampai kapan? Sampai dia ngasih surat undangan? Lo sama dia gak terikat dengan jelas sayang, satu-satunya yang bakal menjadi korban pasti ceweknya. Cowok kayak dia sih gampang. Nggak dapet yang satu, yang waiting list? Banyak.”

“Hiiy. VIAAAA!.” Oke, ini kelewatan. Denger doi punya gebetan aja gue udah galau sehari semalam. Apalagi kalo doi mau married. Ah, nangis darah kali yah.

“Ye, makanya untuk mencegah hal yang amit-amit itu gue menyarankan lo untuk ngelakuin itu. Paham sih itu ekstrim banget. Tapi now or never? Menunggu dia yang memulai sama aja nungguin bintang sama matahari muncul barengan. Lo mau ditakdirkan untuk bersama tapi bukan untuk selamanya?”

Dang! Oke, kalo ada award sahabat paling bikin galau sepanjang masa jelas Via gue sodorin buat pertama kali. Tapi iya sih mengingat sebentar lagi my one and only one bakalan sibuk sama skripsi, sibuk penelitian sana-sini, wisuda, dan akhirnya sibuk mantengin kerjaan. Berarti kebersamaan gue dan dia tinggal limited edition banget nih. Aih, thanks berat buat BEM ini sih, seenggaknya satu divisi, sering kerja bareng sama dia, bikin gue ya walaupun gak jadi someone special tapi seenggaknya tetep ada di setiap hari-harinya. FTV banget gak sih? Jadi, sekiranya nanti gue jadi scrript writer, gue bakalan bikin FTV berjudul From BEM with love, setting : kampus kuning.

***

I used to hide and watch you from a distance
And i knew you realized
I was looking for a time to get closer
At least to say hello

Bincang-bincang hangat dengan Via beberapa bulan yang lalu menjadi kenyataan. Kadang, sesuatu yang lo ucapin bisa jadi menjadi kenyataan. Ucapan adalah doa. It happened guys!

Serah terima jabatan pengurus sudah selesai dilakukan tiga bulan yang lalu. Otomatis intensitas pertemuanku dengan senior-senior kesayangku, bukan Cuma Mario tentunya, semakin berkurang. 
Yap, ketika lo terlibat di dalam sebuah organisasi dan lo menggunakan cinta di dalamnya, menganggap mereka sebagai keluarga lo, dan seketika waktu terasa berjalan sangat cepat. You really comfort with them and all you want is to stay together.

Hari ini kebetulan jadwal gue kuliah siang, dan betenya Via ternyata ada keperluan mendadak. Jadilah seorang Ify luntang-lantung di aula sendirian. Mana panasnya gak nyantai lagi. Belum lagi gosipnya bakalan ada kuis dadakan jam pertama. What the hell, makin suntuk aja deh gue. Luckily, di taman ada kursi kosong. Ngadem dikit boleh kali ya?

Playlist on. Earphone standby. Volume maksimal. Yap, and I create my own world. Baru satu lagu terputar tiba-tiba kurasakan handphoneku bergetar pertanda sebuah pesan masuk. “Ah, paling Via.” Pikirku.

HAH? Masih tidak percaya dengan kenyataan yang saat ini gue lihat. Efek sebuah nama memang sungguh luar biasa. Rasanya saat itu juga gue kepengen teriak. “Akhirnya Kak Rio sms gue. THANKS GOD!”

Sender : Ka Rio
Fy, doain gue ya. Abang lagi ngerjain skrpsi nih. Doain cepet kelar ya cantik. Tenang aja nama kamu eksis kok di daftar terimakasihku:)

Kan. Kebiasaan deh. Bikin terbang dan terus jatuh lagi. Terbang karena merasa diperlakukan spesial, dan jatuh karena setelah berpikir ulang, ”Pede banget sih Fy, emang lo doang yang dikasih sms kayak gitu? Bisa aja kan semua nomor yang ada di kontaknya juga mendapatkan pesan yang sama?”

To : ka Rio
Iya kak. Good luck ya! Show ur best and make me proud (:

Simpel. Berharap tak menimbulkan kesan terlalu sumringah. Imagenya sih biar kelihatan biasa saja seperti menyemangati senior lainnya. Ya walaupun kenyataanya, I’m Alive! Mendapat sms darinya serasa membayangkan seorang kekasih yang pada akhirnya mendapatkan kabar setelah sekian lama dibiarkan menggantung akibat jarak dan waktu yang tak memihak. Semacam LDR gitu sih. Blushing? Pasti.

***

Mario dengan otak cemerlangnya berhasil lulus dengan peringkat summa cumlaude, dan siapa sangka, seorang Ify ternyata terpilih menjadi pendamping wisuda mantan ketua BEM sekaligus atlit basket itu.What a jackpot. Rasanya pengen satu hari itu buat jadi selamanya.

Setengah tahun berlalu. Ia dengan kehidupan barunya, dan aku dengan kesibukan kampusku. Kabar yang terakhir yang terdengar menyatakan bahwa Mario berhasil diterima di perusahaan multinasional ternama dan hobinya bolak-balik keluar negeri sekedar untuk meeting. Bangga? Tentunya. Tapi ternyata usia memang tidak menjamin tingkat kedewasaan seseorang. Ia meninggalkanku tanpa ikatan yang pasti. Sekedar janji belaka tanpa pembuktian bagiku sama saja. Manis di awal, tapi pahit karena berada di ketidakpastian.

“Tenang Fy, 4 atau 5 tahun lagi seorang Mario bakalan sukses. Wait me baby, karena kamu untuk aku dan aku untuk kamu.”

Tepat sebulan setelah kelulusannya dan setelah janji manis nan indah itu terucap, perlahan tapi pasti kontak yang selama ini terjalin menghilang dengan sendirinya. Alamiah, seiring berjalannya waktu, semakin hilang dan lost contact.

And I can’t stand to wait your love is coming to my life

But life must go on. So, should I keep this feeling or searching the other one? Jujur, kadang aku lelah menunggu harapan semu seperti ini. Antar jemput, di telfon dan di sms setiap hari, hangout bareng, bahkan makan malam bersama keluarga kak Rio sudah pernah aku rasakan. Manis tapi pahit. Itulah kenangan, jika bukan tersenyum karena mengingat hal manis, pasti meringis karena menahan sakit.

“Fy, Adit ngajak dinner tuh nanti malem.” Teriakan usil Reza, teman sejurusanku menyadarkanku dari lamunan singkatku. Yap, semenjak kak Rio jarang memunculkan dirinya di kampus membuat para lelaki yang dulunya segan mendekatiku kini mulai menunjukkan batang hidungnya.

I never thought that i’m so strong
I stuck on you and wait so long

Seringkali aku berfikir, andai di dunia nyata secerah kisah fairytale yang selalu mama bacakan dulu setiap malamnya. Ketika akhirnya sang putri dan pangeran hidup bahagia selamanya, Life happily ever after. Itu khayalan semata, tapi kenyataan memang tak pernah sama. Kadang lebih indah namun seringkali justru menyakitkan.  

Sungguh, rasanya aku sungguh iri melihat kisah romantisme Ainun Habibie yang dari segi manapun lebih bombastis daripada Romeo and Juliet. Bahkan bisa aku pastikan nyaris 9 dari 10 wanita pasti berada pada kemupengan tingkat tinggi dan menginginkan untuk segera menemukan Habibie versinya.

Bahkan aku sempat mengetweet random di jejaring sosial milikku

@khaliviaify : #DearHabibienya aku, kapan kita ketemu?

Karena jodoh di tangan Tuhan, entah Mario yang itu ataupun Mario yang lain. Bahkan siapa tahu jodohku Zayn Malik. Who Knows?
***
“Jadi elo masih ngarepin yang gak pasti guys? Hari gini masih jaman ngarepin yang gak pasti? Makanya sob, teliti sebelum membeli, jangan sampai lo yang udah kegeeran duluan, berasa udah nemuin tulang rusuk lo, eh ternyata itu temporer bukan permanen. Mimpi kali ye.”   

Sebaris paragraf life tips dari majalah favoritku menggugah kesadaranku. Did I just dreamin’?

But when love comes it can’t be wrong
Don’t ever give up, just try and try to get what you want
Cause love will find the way

Karena cinta memilih, bukan dipilih. Life isn’t like a door, which can open and close as you want. Gue gak pernah menyesali kisah cinta gue sama kak Rio, yang kalau kata anak jaman sekarang sih lebih banyak di PHPinnya daripada dikasih penjelasan. Tapi gue percaya, karena cinta gak pernah salah. Mungkin memang bukan waktu dan situasinya yang belum tepat. So, jangan salahkan kita jatuh cinta sama siapa dan kenapa kita begitu yakin mempertahankannya. Just do your best and enjoy your every step of life. Cause life is full of surprised.

Don’t ever give up, just try and try to get what you want
Cause love will find the way

Petikan lagu milik Endah n Rhesa menjadi playlistku malam ini. Don’t ever give up. Yup, jangan menyerah. Terus mencoba dan terus mencoba untuk mendapatkan yang kita inginkan. Gue emang gak bisa memastikan apakah ke depannya gue bakalan tetep sama Rio atau enggak, atau justru malah menemukan cinta yang lain yang ternyata tersembunyi. Gue pasrahin semuanya ke takdir yang bakal membawa gue kepada cinta gue yang sebenarnya. Karena pada akhirnya cinta akan menemukan jalannya sendiri. Cause love will find the way...

*****
TAMAT

lalalayeyeye akhirnya jadi juga. oke, ini saya lagi UAS loh, doakan yah semoga hasilnya maksimal. amin. anyway busway, cerpen ini bakalan gue ikut sertain ke NBC. iseng-iseng berhadiah sih, kalo dapet alhamdulillah, kalo enggak, yaudah syukuri aja apa yg ada :))) *ifa edisi bijak*

seeyou byee!

1 comment:

  1. Iffaaaa......
    Ihik... ceritanya lucu Fa. I mean, yeah, sort of cute gitu :). Pilihan katanya ngalir aja. On one hand, it's nice,, ngalirnya itu. Tapi mungkin saking ngalirnya, aku kadang agak bingung ya? Ahahaha... Misalnya nih, bagian yang di rumah cup cakes itu. Itu apa hubungannya dengan cerita ini ya? m...tapi itu mungkin akunya aja kali ya :). Anyway, I like it ^_^

    ReplyDelete

Thankyou for visiting my blog. Let's connect & be a friend:D

Cheers,
Ifa

Powered by Blogger.