-->
Menu
/ /
Reborn #3

Flirtationship, aren’t us?

---------------------------------

Sebuah pajero sport putih terparkir dengan sempurna di kediaman keluarga Wijaya. Wanita paruh baya yang masih jelas terlihat kecantikannya keluar dari mobil tersebut bersama anak lelaki tanggung berpolo shirt putih.

“Yo, beneran mau turun?”

“Iya ma, ada yang harus Rio selesaiin sama Ify. Mama tau kan gimana tersiksanya Rio tanpa Ify?”

Goodluck ya sayang, mama doain yang terbaik buat kamu.”

****

Sementara itu, di lantai dua rumah bergaya vintage milik keluarga Wijaya, tepatnya di atas balkon, seorang gadis yang merupakan putri tunggal dari sang empunya rumah melirik dengan tidak suka ke halaman depan rumah mereka, khususnya kepada tamu yang baru saja datang ke kediaman mereka.

“Ih mau ngapain lagi sih  itu anak satu. Nggak puas apa udah nyakitin gue.”  Ify menggerutu dengan kesal sambil melemparkan pandangannya tepat ke arah pintu masuk rumahnya. Kamarnya memang sangat strategis karena bisa mengakses view dari semua sudut rumahnya. Bukan hal yang aneh kalau Ify bisa melihat dengan jelas siapa saja tamu yang datang ke rumahnya.

“Ifyyyyy, turun dong sayang, ada Rio tuh.” Suara Revanya Putri Wijaya, sang mama, terdengar jelas dari lantai bawah dan membuat Ify mau tak mau harus menemui tamu yang sama sekali tak diharapkannya itu. Dengan sedikit touch up dan hanya merapikan rambut serta baju yang dipakainya Ify segera bergegas menghampiri sang mama sebelum dirinya dipanggil untuk kedua kalinya.

“Halo Fy, cantik banget sih kamu. Kok sekarang jarang main ke rumah? Tante kangen banget loh sama kamu.” Amanda memeluk Ify dengan hangat layaknya sang ibu kepada anaknya yang sudah lama tak bertemu.

Nyaris dua minggu sudah proses Rio-detoksifikasi berhasil Ify jalankan dan selama itu pula segala hal yang bisa membuatnya berhubungan dengan Rio otomatis ia hindari, begitupun kunjungan rutinnya ke rumah Rio yang sedianya nyaris tiap hari ia lakukan.

“Hehe Tante Manda bisa aja. Lagi sibuk ngurusin kuliah aja kok tan.”
Gimana gue bisa pasang tampang bete kalo mamanya aja sebaik ini, umpat Ify di dalam hatinya.

“Iya tuh jeng, Ify excited banget sama urusan kampusnya, bahkan ngumpulin berkas aja bela-belain sendiri loh.”

“Tuh yo, kalah kamu. Masa cowok minta dianter mamanya segala.” Amanda menyikut pelan lengan putranya yang duduk persis disebelahnya.  Sementara Rio hanya melempar senyum seadanya, dasar mama pake buka rahasia perusahaan segala, batinnya.

“Oiya silahkan diminum sama dicicipi jeng, Nak Rio.”

“Duh jadi ngerepotin nih jeng.”

“Alah, kayak sama siapa aja deh. Kebetulan tadi pagi Ify kepengen  bikin cheesecake  yaudah deh sekalian aja buat stok cemilan di kulkas.” Revanya tertawa renyah sambil mempersilahkan kedua tamunya untuk mencicipidessert favorit sekaligus buatan putri semata wayangnya itu, putri kebanggaannya.

By the way, jadi ambil dimana Fy?” kali ini yang terlihat mendominasi percakapan di antara mereka justru sang mama dari kedua pihak.

Sekilas, terlihat, baik Ify maupun Rio terlihat enggan untuk berbicara satu sama lain. Kalau Ify sih sudah pasti malas, sedangkan Rio justru sedang kesulitan untuk mencari waktu dan rangkaian yang tepat untuk memulai percakapannya dengan Ify. Like they used to.

“UPH tante, Fakultas musik, sesuai sama passion aku. Ify liat progressnya bagus banget disana tan.” Tanpa Ify sadari, sepasang mata yang dari tadi terus menatapnya terlihat menghembuskan nafas bahagia. Thanks God! Rio tersenyum tipis mendengar jawaban yang meluncur dari bibir gadis cantik itu, mama emang juara deh!

“Wah sekampus sama Rio dong Fy. Tante lega deh jadinya, nanti kalau Rio bikin ulah atau gimana laporin aja ya ke Tante, kayak biasa Fy.”

Lain Ify lain Amanda, jika Amanda melancarkan pertanyaannya sambil tersenyum, Ify nggak berhenti untuk merutuki nasib sialnya itu,  Oh No! gue sekampus lagi sama Rio.

What? Apa-apaaan? Gila gak biasa dibiariiiiin!!!!!

Ify menghembuskan nafasnya dengan kasar dan memutar bola matanya secara perlahan agar tidak terlalu kentara. Jika tidak ingat ada Amanda disini pastinya Ify sudah berteriak dan mencak-mencak nggak karuan.

Kesal sekaligus bete, Ifypun merogoh ponsel yang ia taruh di saku celananya dan secara kilat mengetikkan pesan singkat pada Alvin.

To : Koko Apin
Danger!!! Warning!!!! Siaga satu!!!!
Damn it!!!!!!!!
Unbelieveable!!!!!! gue bakalan sekampus lagi sama Rio :{{{{{

SEND

Sementara Ify sibuk meratapi nasibnya, Rio justru sedang bersyukur sebanyak-banyaknya kepada takdir yang telah membawanya kepada satu kebahagiaan sederhana, sekampus sama Ify.

“Rio ambil jurusan apa memangnya jeng?” kali ini Revanya menimpali perbincangan Amanda dan putrinya, Ify. Sebagai mama sekaligus teman curhat putrinya, tentunya Vanya tahu betul jika perkataan Amanda sedikit banyak menguncang kestabilan hati putrinya yang kini mulai tertata lagi. Tentunya, juga akan mengganggu proses move on yang sudah dilakukan Ify selama ini.

“Sama persis jeng sama Nak Ify, kayaknya kita bakalan besanan nih.”

Uhuuuk. Baik Rio maupun Ify sama-sama tersedak dengan perkataan Amanda barusan.

*****

“Jadi, kenapa lo nyuekin gue selama ini? Lo sengaja ngehindar dari gue Fy?”

“Lo pikir?”

“Fy please dong kasih tau salah gue dimana. Asal lo tau, rasanya kesiksa banget diem-dieman kayak gini. Apalagi semua telfon, sms, mention, bbm, line, bahkan email dari gue nggak ada yang lo jawab.”

Lo pikir gue nggak?  Tentunya kalimat sarkastis ini hanya meluncur di dalam batinnya saja. Bisa nambah besar kepala aja tuh si Rio, pikirnya.

Berhubung orangtua dari kedua muda-mudi ini memutuskan untuk belanja bulanan bersama, sebagai tuan rumah yang baik tentunya Ify berkewajiban untuk melayani tamunya dengan baik. Jadilah Ify dan Rio menghabiskan waktu bersama di gazebo belakang kediaman Wijaya.

“Gue sibuk.” Seolah menunjukkan keengganannya untuk berinteraksi dengan Rio, Ify meninggalkan gazebo yang tadi didudukinyabersama Rio dan berjalan ke arah ayunan yang memang disediakan di halaman belakang Keluarga Wijaya.

“Kasih gue clue  dong Fy.” Entah kelewat nggak peka atau memang kelewat pikun, bahkan Rio nggak sadar dan nggak tahu salahnya dimana.

Well, nggak penting. Lagian kita kan emang lagi break  latihan band bukan?” balas Ify singkat tanpa menatap Rio.

“Tapi kan selama ini kita masih suka jalan bareng meskipun nggak lagi ada project apapun Fy. Gue ngelakuin kesalahan yang besar banget ya sama lo Fy?”

Ify mendengus kesal melihat senjata andalan yang mulai Rio keluarkan. Apalagi kalau bukan tampang memelasnya yang dilengkapi dengan puppy eyes yang ia miliki. Minta banget deh buat pengen bikin orang luluh.

Ma-le-sin.

“Percuma Yo, udah basi.”

Getaran di saku celana Ify menyelamatkan gadis cantik itu dari tatapan penuh tanya Rio, tatapan yang menuntut penjelasan dari sikap diam Ify selama ini.

From : Koko Apin
HAHAHHAHAHA SELAMAT MENIKMATI ADIKKU YANG CANTIK. LOVEYOU MUAH!!!!

Sialan, bahkan si Apin malah ngasih selamat, bukannya bantuin gue kek.
Oh gawd! Apa salah Ify sih?

******

Sudah setengah jam Berlalu sejak kepulangannya dari rumah Ify dan Rio masih saja terlihat frustasi, makin frustasi malah dengan diamnya Ify. Jika ada pepatah yang mengatakan diam itu emas, dalam kasus ini yang ada diamnya Ify malah makin menyiksanya. Bahkan Alvinpun terkesan enggan membantunya dan mengabaikan bbm, sms, dan telfon darinya.

Gue harus gimana?

Saking frustasinya, Rio memilih untuk tidur-tiduran sambil menscroll timeline twitter di atas ranjang berseprai klub bola kesayangannnya, namanya juga cowok.

Hingga tanpa sengaja iya menemukan sebuah tweet yang menarik perhatiannya dan membuatnya melek seketika.

Flirtationship. More than a friendship, less than a relationship.

Rio membayangkan dengan ngeri hari-harinya yang mungkin akan berubah menjadi kelabu tanpa Ify di sisinya,nggak, nggak bisa dibiarin, lo harus ngelakuin sesuatu yo! Cepat atau lambat.

Sungguh, selama ini ia kelewat nyaman dengan Ify dan menganggap Ify sebagai pusat dunianya, sahabat terbaiknya, dan alasan dibalik senyum dan kebahagiaannya. Bahkan sebagian dari hari-harinya mereka habiskan bersama. Tanpa pernah menyadari kemungkinan adanya hati yang tersakiti dibalik sikapnya yang seperti itu. Toh selama ini Ify baik-baik aja, pikirnya.

Semuanya berjalan lancar sampai pikirannya membawanya kepada kejadian dua minggu yang lalu. dimana secara tidak langsung ia lebih memilih Acha, adik kelasnya, dan terkesan menelantarkan Ify. Sebuah kejadian yang diyakininya kini sebagai awal dari mimpi buruknya, awal renggangnya hubungannya dengan Ify, awal Ify memulai untuk mundur secara perlahan dari kehidupannya.


Flirtationship, aren’t us?



To be continued

********

Hallo! happy fasting everybodeeeeeh. hehe maafin ya udah ngaret entah udah berapa lama. Enjoy it, dan semoga suka ya. Leave ur comment gais:)

/ /
#GarageSale!!!!
Hi gals buat yg suka tampil fashionable gue ada handmade wedges dari adorable project indonesia. Kondisinya masih bagus banget & cuma dipake 3x an.
More info, just ask on twitter/line : ifaaahsm.
Tabitha cream wedges, faux leather, 5cm, special price only 150k. Murmer banget loh, aslinya 195k.
Thanks beauty! <3

/ /
#RJF2013
Pentas musik di pelataran masjid? Mungkin nggak sih?

Nggak ada yang nggak mungkin guys, #RJF2013 jawabannya J

Ramadhan Jazz Festival 2013

Have you heard about it?

Have you watched about it?

Or have you come and join that awesome event?

Tanggal 19-20 Juli 2013 kemarin diadakan Ramadhan Jazz Festival untuk ketiga kalinya di pelataran Plaza Masjid Cut Meutia Menteng yang diselenggarakan oleh RICMA (Remaja Masjid Cut Meutia ) dan Wartajazz. Ramadhan Jazz Festival atau yang lebih dikenal melalui hashtag #RJF2013 berhasil menjadi trending topic world wide beberapa kali pada hari pertama serta mampu mendatangkan lebih dari 5000 penonton pada hari kedua. Superb!


5th grade on TTWW! Yippie!

TTWW ke-6. Hamdallah J

Acara ini sengaja diselenggarakan oleh @RICMAupdate dan @wartajazz untuk menarik para remaja dan generasi muda, pada khususnya, untuk beramai-ramai datang ke masjid, sebagai syiar islam yang disampaikan melalui musik. Acara ini sendiri dilaksanakan setelah shalat tarawih selesai. Nggak heran kalau para penonton Ramadhan Jazz Festival ini duduk di atas hamparan sajadah.
   
Menariknya, acara yang mendatangkan musisi jazz ternama ini hanya menggunakan donasi buku bacaan sebagai pengganti tiket masuk. Karena tahun ini panitia ramadhan jazz bekerjasama dengan sahabat pulau untuk mendirikan perpustakaan di Wakatobi dengan buku-buku yang berhasil disumbangkan pada Ramadhan jazz Festival 2013.

What a great event, Right?

Idang Rasjidi, Tulus, Barry Likumahuwa n friends, Dwiki Ramadhan, Hajar Bleh Band, Shadu, Arif Ishadi Band, Joey Alexender, Sandi Winarta, Pretty Lotion, Suave, Shena Malsiana, Bertha, Diah Ayu Lestari YK, IYR dan sederet musisi lainnya turut memeriahkan dan mengguncang panggung Ramadhan jazz Festival 2013. Bahkan, pada hari kedua #RJF2013, meski sempat diguyur hujan, para penonton tetap bersemangat menikmati jazz dan berdzikir massal dipandu oleh Dwiki Dharmawan.

#RJF2013 Hari Kedua. Biar Hujan tetap on fire (:

Religius, Charity, Sociotainment,Fun, Young spirit, and Epic. Alhamdulillah pada #RJF2013 ini terkumpul kurang lebih 2000 buku dan siap untuk menjadi bacaan bagi anak-anak Wakatobi. Di acara ini juga, pihak panitia @ramadhanjazz bekerjasama dengan HMI untuk menggalang dana bagi korban gempa Aceh melalui penjualan gelang kemanusiaan berwarna hijau seharga sepuluh ribu rupiah. Subhanallah.


Suasana #RJF2013 hari pertama. Makin pagi, makin pecah.

Acara Ramadhan Jazz Festival 2013 ini ditayangkan secara langsung  oleh TV One dan Oase Ramadhan-Metro TV, serta masih banyak lagi media yang meliput acara ini baik media cetak maupun elektronik. Bahkan acara ini juga diminati oleh pelancong dari Malaysia serta bintang tamu yang berasal dari Malaysia.
#RJF2013 resmi ditutup dengan perform dari kolaborasi musisi jazz ternama yang diberi nama project iseng. 

Setelah itu all crew 3rd Ramadhan Jazz Festival  beramai-ramai naik ke atas  panggung untuk berfoto bersama dan dilanjutkan dengan membentuk lingkaran dengan saling berpegangan tangan untuk berdoa bersama atas kesuksesan dan kelancaran acara ini yang dipimpin oleh Mas Agus dan Almira selaku project officer  RJF 2013.

Luckily, i’ve being part of 3rd Ramadhan Jazz Festival and so proud for being volunteer socmed-team. Woohoo!  Senang rasanya bisa menjadi bagian dari acara yang insya Allah membawa berkah ini. Tambah ilmu, tambah kenalan,  serta menambah wawasan tentang musik jazz. Really a great experienced. Semoga tahun depan juga bisa ikut andil dalam #RJF2014. Aammmin.

A great activity with great people. Terimakasih untuk kesempatannya dan keseruannya di RJF tahun ini. To all crew and volunteer, you rock guys! :D

So guys, it’s really recommended for being the participant of Ramadhan Jazz Festival 2014. See you next year!

Snapshot.

Me & my partner! Yunita-Rifka-Renee.From strangers, become new comers. Lucky to met you all.

Kucel abis. Bernarsis ria di photobooth di pagi buta. Yihaa!

#RJF2013 Day 2. Putih! Hihi dresscode-ya anak socmed.


PS: foto yang cantik2nya masih ada di Rifka hihi, i'll re-post it soon!

Regards, 
Ifa
/ /
Reborn
#2 Move on
--------
“Gue denger dari tante Vanya katanya lo mau move on ya? Duhileeeh gaya bener.”

Waktu masih menunjukkan pukul 9 pagi saat Alvin tiba di rumah Ify. Berhubung Alvin sudah dianggap anak oleh Keluarga Wijaya, nggak heran kalau Alvin bisa dengan mudahnya keluar masuk ke kediaman keluarga tersebut. Sementara si empunya rumah, Ify, sedang asyik menikmati film favoritnya dari layar kaca. Apalagi kalau bukan Barbie.

“Berisik lo sipit. Ganggu aja.” Ucap Ify sambil melemparkan bantal sofa ke arah Alvin. Beruntung Alvin sigap dan dapat menangkap dengan baik “serangan” dari Ify itu dan malah mendekap bantal tersebut erat-erat sambil duduk di sebelah Ify.

“Kaya gini bilangnya mau move onWake up non. Di dunia ini nggak segampang itu bikin ending yang membahagiakan.”

I know Alvin Dewantara, tapi bisa nggak sih lo diem dan duduk dengan tenang sampai film favorit gue selesai?” kali ini Ify nggak segan-segan memberikan tatapan tajamnya kepada Alvin.

Biasanya, di waktu libur kayak gini banyak banget film barbie yang diputar di layar kaca. Makanya, meskipun masih memakai baju kebesarannya, piyama bercorak bunga-bunga, Ify udah stay tune di depan tv setengah jam sebelum film dimulai.

Toh, nggak ada salahnya bukan membayangkan adegan sang putri dengan pangeran meskipun hanya bisa mendatangkan kesenangan sesaat?

***

“Yaampun, anak gadis mama udah jam segini masih aja males-malesan. Gimana jodohnya mau dateng? Vanya yang baru pulang senam melihat anak gadisnya masih asik menonton televisi dengan Alvin yang sedang bermain gadget di sebelahnya.

“Eh ada Alvin toh, kapan datang?”

Alvin mencium tangan mama sahabatnya yang juga telah dianggapnya sebagai ibunya sendiri dengan sopan. Mama Alvin dan Ify memang bersahabat saat SMA dulu, nggak heran kalau hal tersebut juga menurun kepada anak-anaknya.

“Sejam yang lalu tante. Tadinya mau ajak Ify keluar buat ngehibur si cantik kita yang semalem patah hati ini, eh taunya yang mau diajak masih betah nonton serial favoritnya.”  Alvin melirik sekilas ke arah Ify yang masih serius menatap adegan-demi adegan yang tersaji di layar kaca.

“Kayak kamu nggak tau aja Vin, Ify kan emang soulmate banget sama barbie dari kecil. Nggak heran kalau udah gede gini masih juga doyan yang kaya begituan.”

“Eh sipit apa tadi lo bilang? Gue udah move on tauu!!!” gerah juga lama-lama menjadi bahan obrolan mama dan kakak ketemu gedenya, akhirnya Ifypun bergabung dengan mamanya dan Alvin yang hendak membuat sarapan.

***

Suasana Mall Taman Anggrek di Hari Minggu  ramainya nggak kira-kira. Mungkin masyarakat perkotaan sudah memiliki mindset sama, yaitu berekreasi adalah pergi ke pusat perbelanjaan. Berhubung Ify dan Alvin hobi bermain ice skating, mereka berencana untuk menghabiskan akhir pekan ini dengan bermain ice skating seharian, tapi ternyata mereka nggak beruntung. Venue yang terlalu ramai membuat keduanya malas dan lebih memilih untuk karaokean saja setelah memutuskan untuk nongkrong bentar di mcd sebelum pergi ke tempat karaoke.

“Jadi apa rencana lo buat move on dari pangeran lo itu?”

Don’t call him like that. Setelah kejadian semalam Rio udah nggak pantes lagi disebut pangeran.”

“Hah? Lo nggak lagi sakit kan Fy? Tumben sadar hahahaha.” Wajar jika Alvin menganggap hal tersebut mustahil bagi seorang Ify. Pasalnya seorang Mario di mata Ify selalu tergambar sebagai seorang pangeran berkuda yang tampan dan gagah rupawan.

 Harus dicatet nih, keajaiban dunia ke-8, pikirnya.

Tukkk! Sebuah sendok plastik berhasil mendarat di kening mulus Alvin.

“Makanya kalo ngomong tuh jangan asal.” Kilah Ify saat Alvin menatap tajam ke arahnya. Dan dengan tanpa dosanya kembali memakan dengan lahap cheese burger miliknya.

“Heran, kelakuan yang kayak gini dipilih jad queen. Nggak ada bagus-bagusnya.” Kata Alvin sembari mengelus-elus keningnya yang mulai memerah.

“Jadi, apa rencana lo?” katanya lagi sambil memfokuskan pandangannya ke arah Ify.

“Bewntawrrr gruweee awbishiin makhan ghue dhuluue.” Dengan mulut mash penuh dengancheese burger, Ify menjawab pertanyaan yang dilontarkan Alvin.

“Jorok! Abisin dulu makannya, baru ngomong Ify Marissaaaaaaa.”

Simple thing  that could make you happy. Yang kayak gini nih yang bikin persahabatan mereka awet sampai sekarang. Hal-hal kecil yang nggak pernah luput dari perhatian Alvin yang membuat Ify selalu nyaman dan nggak perlu bersikap jaim di hadapan Alvin.

“Nih, baca.” Ify  mengeluarkan sebuah gulungan kertas dari dalam satchel bag miliknya. Kertas berwasa tosca yang digulung rapi dengan pita berwana senada, warna kesukaan Ify.

Proses Rio-detoksifikasi.

Plan A :
-Nggak bakal ketemu Rio kecuali yang berhubungan dengan band maupun tuntutan profesionalitas semata.
-Dilarang keras anter mama ke tempat Tante Manda. Sebagai gantinya Alvin atau Mang Aseplah yang berkewajiban melaksanakan tugas mulia itu.
-Kalau nggak penting-penting amat nggak perlu menghubungi Rio via apapun, entah bbm, line, twitter maupun sms.
-Jangan pernah sekalipun angkat telfonnya, bisa-bisa suaranya bakal bikin lemah dan bikin gagal move on lagi.
-Try to find a new one. As soon as possible!!!

Intinya, Stop kagum sama Rio untuk masa depan yang lebih baik. Fighting!!!!!

Plan B : masih dipikirkan.

Tertanda,
Ify Cantik

“HUAKAKAKKAKAKKAKAKKAK. Yaampun Ifyyyy lo bakat ngelawak darimana sih? Gila ini kocak banget gakuaaat.”

Alvin masih tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perrutnya. Menurutnya, apa yang dituliskan Ify adalah hal paling konyol di dunia. Alvin sih setuju banget kalo Ify menjalankan proses detoksifikasi Rio, tapi nggak perah terfikir kalau step by step yang harus Ify ambil harus seperti itu.

“Diem deh lo sipit. Males gue jadinya. Bukannya dukung adek lo tersayang buat selangkah lebih baik, eh lo malah ngetawain gue.”

“Abis lo lucu banget sih Fy.”

“Hahahahahhaha.”

“Udah puas ketawanya?” sinis Ify sambil melirik tajam ke arah kakak ketemu gedenya itu. Sayangnya Alvin terlalu khusyuk tertawa hingga tak menyadari perubahan  mood yang dialami Ify.

“Bete ah gue.” kali ini Ify merapikan gulungan kertas yang telah dibuatnya sepenuh hati tadi malam. Padahal menurutnya hal-hal yang mesti ia kerjakan sesuai dengan list yang telah ia buat bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, butuh proses dan waktu yang tak singkat. Bagaimanapun kebersamaannya bersama Rio selama ini yang nyaris tak terpisahkan akan menjadi penghalang besar baginya.

“Ya maaf fy, jangan bete gitu dong, kan gue cuma bercanda.”

“Nggak mempan senyum lo buat gue, gak bakalan deh bikin gue luluh.” Sewot Ify yang masih kesal dengan kelakuan Alvin beberapa saat yang lalu.

“Oke, oke. Gue bakalan lakuin apa aja biar princess gue yang satu ini nggak marah lagi sama ge.” Ucap Alvin lagi sambil menatap penuh harap pada Ify.

Ify tampak berpikir sebelum mengiyakan pemintaan Alvin. Kesempatan nihkapan lagi?Pikirnya.

“Gue bakalan maafin elo dengan 1 syarat. Hari ini lo teraktir gue sepuasmya. Nggak mau tau! gue pengen beli sepatu inceran gue terus pulangya kita mampir ke ninotchka, gue kangen udah lama nggak kesana. Deal?” ucap Ify seraya mengangsurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Alvin.

“Mau gimana lagi, daripada lo ngambeknya lama. Yaudah deh deal.” Alvinpun menyambut uluran tangan Ify dengan tampang ogah-ogahan.

Siap-siap bangkrut deh gue, tambah Alvin di dalam hatinya.

Bukan tanpa sebab kenapa Alvin langsung mengiyakan permintaan Ify tanpa berpikir dua kali. Soalnya Ify kalau lagi ngambek nggak enak banget anaknya. Rio aja pernah didiemin selama seminggu sama Ify gara-gara lupa nepatin janjinya yang mau ngajak Ify seharian main di Dufan dan lanjut trip ke Pulau Tidung. Efeknya Rio harus dirawat di rumah sakit gara-gara thypus karena tiap hari rela hujan-hujanan biar dapet permintaan maaf dari Ify. Mau nggak mau Ify luluh juga dan nggak tega sama kondisi Rio.

Salah Rio juga sih. Tapi Alvin sebagai saksi mata aksi mogok bicara Ify ke Rio ngeri sendiri ngeliatnya. Biar gimanapun dia sayang banget sama Ify dan nggak akan kuat kalau mengalami hal yang sama.

***
“Seneng hari ini?”

“Banget Viiiin. Makasih ya kokoku cayaang.” Kata Ify sambil memeluk manja lengan Alvin.

Jam digital di mobil Alvin sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, nyaris 12 jam Alvin dan Ify menghabiskan waktunya di luar.

“Ya iyalah gimana nggak seneng, udah main seharian, dapet sepatu baru, selusinmacaroon, sama kaleng cake in jar.” Sewot Alvin keki lengkap dengan tampangnya yang merengut.

“Ikhlas kali Vin, yaelah kali-kali amal dikit buat gue.” balas Ify sambil memasang tampanginnocentnya yang nggak mungkin membuat Alvin melanjutkan ocehan panjang lebarnya.

“Yaudah masuk sana. Salam sama tante dan sampein maaf gue karena kemaleman. Jangan sok-sokan begadang malem ini. Awas aja kalo ketahuan.”

Please deh Vin, kalo dipikir-pikir elo tuh harusnya jadi emak-emak aja. Bawel banget!”

“Sialan. Gue care sama elo tau.”

Just kidding brother, nyetir yang bener ya ” kata ify sambil melambaikan tangan sering dengan kaca mobil Alvin yang perlahan tertutup..

Seenggaknya Tuhan sayang banget sama gue. Disaat gue butuh sandaran, malaikat penjaga gue berwujud Alvin selalu ada di samping gue.

Sampai mobil Alvin menghilang di belokan barulah Ify membuka pagar dan masuk ke dalam rumahnya masih dengan senyum yang terus mengembang.

TBC....
***

Haloo part 2 datang. Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa settingnya ganti jadi Jakarta. Setelah dipikir-pikir lagi berhubung gue ngga kenal 'medan' Bandung kayak apa jadilah cerita ini balik ke ide asal yaitu pake latar belakang ibukota.

Selamat baca dan semoga suka. Leave your comment guys. Thanks.
IFA

/ /
Reborn.
#1. Failed Prom
-------
Jika aku ditakdirkan untuk jatuh cinta kembali, aku ingin seperti bayi yang baru dilahirkan.
Lugu, seperti jatuh cinta saat pertama kalinya.
Cerah, secerah saat pertama kali kita bertemu dan kau tersenyum padaku.
Ringan, seakan tanpa beban dan tanpa takut terluka.

Reborn
Izinkan aku untuk merasakan terlahir kembali. Tanpa kamu, tanpa kita.
-Ify Marissa.
----------------
 “Kenapa Ify yang selalu mengalah untuk kebahagiaan Rio?”

“Kenapa nggak Rio aja yang seharusnya belajar lebih peka dan lebih ngertiin Ify? “

“Kenapa Vin? Kenapaaa??!!!!!”

Ify masih terus menangis sesenggukan di bahu sahabatnya, Alvin. Alvin Dewantara, lelaki yang sejak tadi setia memeluk gadis bermata hazel itu. Mencoba memberi kekuatan. Mencoba menyalurkan semangat untuk jiwa yang sedang rapuh itu, yang hatinya retak berkeping-keping.

Malam ini Prom SMA Altavia angkatan ke-30 yang seharusnya berjalan dengan sangat meriah. Prom yang mengambil tema  Back to 60’s ini memang mengharuskan seluruh siswa-siswi kelas 12 untuk mengenakan pakaian ala putri dan pangeran sebagai dresscodenya. Prom yang seharusnya menjadi pesta perpisahan yang akan dikenang sepanjang masa dan diiringi gelak tawa serta canda ternyata berakhir tragis bagi seorang Ify.

Seharusnya hari ini Ify asik berdansa dengan Rio

Seharusnya hari ini seluruh warga Altavia menjadi saksi mata babak baru kisah kasih Ify dan Rio

Seharusnya.......

Failed Prom, ever.

Ify Marissa, kapten cheers sekaligus queen prom malam ini terpaksa mengasingkan diri ke halaman belakang Aula Altavia bahkan sebelum pesta dansa dimulai. Unrequited Love. Dimana-mana cinta yang bertepuk sebelah tangan memang hanya membawa kebahagiaan sepihak dan hanya menyisakan kesedihan yang mendalam bagi pihak yang lainnya.

Sudah jatuh tertimpa tangga, kira-kira itulah yang Ify rasakan malam ini. Mario Renaldo, bapten Basket kebanggaan Altavia lah yang sukses menghancurleburkan hati seorang Ify Marissa.

Bukan salah Ify jika berharap penuh pada Rio. Bukan salah Rio jika ternyata jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Dan bukan pula salah takdir yang secara tak sengaja menjadi penghalang kisah cinta mereka.

Jangan bayangkan jika Kapten cheers akan selalu berpasangan dengan kapten basket. Menjadi pasangan termesra satu sekolah dan akan bahagia sepanjang masa. Ya, itu memang hanya akan terjadi, tentunya di dalam novel yang biasa kita baca maupun FTV yang sering menghiasi layar kaca. Karena pada kenyataannya seringkali hal yang dianggap nyata hanya ada dalam angan belaka.

“Udah dong fy, jangan nangis mulu. Masa queennya Altavia berubah jadi ondel-ondel Jakarta? Kan nggak lucu.” Alvin masih mencoba menenangkan sahabat yang sangat disayanginya, bahkan sudah dianggap adik kandungnya sendiri.

Pada prom kali ini yang menjadi King & Queen Altavia 2013 adalah Rio dan Ify. Tidak mengherankan secara mereka memang sudah lama menjadi kandidat kuat untuk mendapat gelar tersebut.

“Bodo amat Vin, gue nggak peduli.”

“Harus peduli dong fy. Kamu cantik, pintar, dan berbakat. Masa cuma gara-gara patah hati dunia kamu runtuh begitu aja?”

“It doesn’t work to me. Tapi makasih ya vin, you’re my best brother Alvinooo.”

***

Ify dan Rio. Dua nama yang udah nggak perlu diragukan lagi se-jagat Altavia Raya lantaran saking terkenalnya. Yang cewek kapten cheers dan berbakat banget di bidang kesenian. Jago main piano, bersuara indah, dan nggak perlu diragukan lagi kapasitas otaknya. Encer banget!

Yang cowok juga nggak kalah oke. Mario Renaldo, vokalis sekaligus bassist salah satu band ternama se-Bandung raya, The Prince. Ganteng, tajir, jago basket, dan jago mencipta lagu. Nggak heran kalo Ify dan Rio pernah kolaborasi bikin lagu bareng  dan sukses jadi  lagu yang paling hits di radio-radio kenamaan di Bandung. Too good to be true. Such as perfect couple, right?

Emang dasar cinta. Nggak semulus jalan bebas hambatan. Nggak selancar kisah-kasih yang sering kita tonton di layar kaca. Nggak semudah membalik telapak tangan. Dan seringkali nggak sejalan dengan harapan.

Meskipun kenal deket sejak mos dan sering digosipin punya hubungan spesial, ternyata hubungan Rip dan Ify cuma sebatas hubungan profesionalitas dan persahabatan. Walaupun Rio carenya setengah mati sama Ify, toh ujung-ujungnya cuma dianggap sahabat.

Nggak kurang dan nggak lebih.

Puncaknya di malam prom ini, Rio yang awalnya udah janjian bakal jadi prom datenya Ify tiba-tiba ngebatalin begitu aja dan dengan santainya menggandeng anak kelas sebelas buat jadi pasangan promnya.
Sakit? Pasti. Bahkan Ify udah pernah ngerasain yang lebih dari itu. Beruntung Ify punya malaikat penjaga yang rela menopang ify di kala jatuh dan selalu ada di samping Ify baik susah maupun senang.

“Iya Vin. Gue udah baikan kok.” 
Ify menghapus sisa-sisa air matanya dengan kasar. Mencoba tersenyum walaupun hambar. Seenggaknya gue udah berusaha, pikirnya.

“Nah gitu dong, itu baru Ifynya Alvin. Are u ready to back to the party?”

“Harus banget emangnya Vin?”

“Absolutely. It’s your night darling, don’t let the jerk ruin your last moment on Senior High School.”

“Ready?” Alvin sekali lagi menepuk pelan bahu Ify,  pertanda meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Setidaknya untuk malam ini.

“Ready!!!” ify menyambut tangan Alvin yang telah terulur dan menggandengnya kuat-kuat.

“Makasih ya Vin, kalo nggak ada elo mungkin gue bakalan menghabiskan malam ini buat menangis semalaman dan bangun dengan mata yang sembab besok pagi. Hiiy! Bisa turun deh kadar kecantikan gue.” kata Ify sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“You deserves better. Remember it Fy.” Alvin tersenyum melihat adik ketemu gedenya sudah bisa melupakan sejenak masalah hatinya. Buat Alvin apapun akan dilakukannya jika menyangkut kebahagiaan Ify.

“Iya iya gue tahu, sekali lagi makasih Koko apinkuu.”  Ify pun memeluk dengan manja lengan koko kesayangannya. Dengan Alvin lah Ify bisa bermanja-manja sesuka hatinya.  Alvin lebih tua dua tahun daripada Ify.  Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa kedokteran semester 4 Universitas Indonesia.  Makanya Alvin terlihat lebih dewasa dan lebih bijak dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Awalnya Alvin hanya dimintai tolong Ify untuk mengantarnya ke Prom lantaran Rio yang batal menjemput Ify dengan alasan ban mobilnya bocor. Siapa sangka jika yang terjadi adalah seperti ini?

Alvin adalah alumni Altavia dan cukup populer pada masanya. Ketua osis sekaligus ketua ekskul fotografer. Makanya waktu tahu Alvin datang dengan Ify, Rama,  ketua Prom mengajak Alvin untuk menikmati hasil kerja keras ia dan timnya selama 3 bulan lebih ini.

“Tuhan memang adil Vin,sebelum gue dikasih cobaan ternyata gue udah lebih dulu dikasih persiapan. Emang cuma elo yang bisa Vin.”  

“My pleasure dear. Sekarang senyum dan angkat dagu lo, tunjukin ke Rio bahwa elo baik-baik aja. Sangat baik malah.”

***

Aula, 21:30.

“Ify, kemana aja lo? Kok lo tiba-tiba ngilang gitu aja abis main satu lagu?

Emang dasar cowok paling nggak peka sedunia, sungut Ify di dalam hatinya.

“Bukan urusan lo kan Tuan Mario?” Ify memutar bola matanya pelan. Kalo boleh minta satu permohonan, rasanya Ify pengen minta biar cowok di hadapannya ini bisa sedikit sensitif sama keadaan di sekelilingnya.

Emang enak diPHPin kayak gini? Ucap Ify dalam hati sambil memandang sosok lelaki yang enggan ditemuinya saat ini.

“Mana Alvin? Tadi bukannya dateng barang elo ya?” bukannya menjawab pertanyaan yang diajukan ify, Mario malah membalas dengan pertanyaan lagi.

“Ke kamar mandi kali.”

“Pantes, terus lo nggak dansa?” lagi-lagi Mario melancarkan pertanyaannya. Tentunya hal ini membuat Ify yang sedang menikmati hidangan yang disediakan menjadi terganggu.

“Penting banget?”

“Iya lah, secara prom gitu. Masa lo nggak dansa sih? Sayang kali itu dance floor dianggurin.”

“I don’t care.” Balas Ify keki.

“But I care.”

“Oh.”

“Lo nggak kasian apa sama panitia yang udah nyiapin dari jauh-jauh hari? Bukannya itu juga ide lo ya?” tanya Mario lagi. Entah mengapa malam ini ia bisa sedemikian bawelnya.

Lo tuh yang nggak kasian sama hati gue. balas ify sarkastis, tentunya di dalam hatinya. Gimanapun gengsi lah ya.

“Mana cewek pujaan hati lo?”

Lo pikir cuma lo doang yang bisa nanya-nanya? Hah, rasain lo! Persetan deh Rio mau nganggap gue cemburu apa nggak. Toh, gue udah nggak peduli lagi.

“Acha maksud lo? Cemburu ya? Asiiik dicemburuin sama cewe paling cantik se-Altavia. Cihuuy!!!”

Rasanya kalau ada palu raksasa yang melayang di udara pasti sudah Ify hantamkan ke kepala lelaki tak berperasaan itu.

Damn Mario, pekiknya kesal.


To be continued...

***

Hallo!! entah kenapa malam ini kangen banget sama cast rify yang udah jarang banget bikin cerita pake cast kaya gini. Dan jadilah hasilnya yang kayak gini. Semoga suka ya.


Untuk kritik, komentar dan saran bisa langsung komen di blog ini atau mention via twitter @ifaaahsm.

Regards. 
IFA
/ /
Ramadhan datang alam pun riang
menyambut bulan yang berkah
umat berdendang kumandang azan
pertanda hati yang senang
hoo...
hati yang gembira
hoo...
penuh suka cita

(Tompi- ramadhan datang)

Marhaban Ya Ramadhan.

Time Flies. Nggak kerasa ya tahu-tahu sudah kembali bertemu dengan bula penuh berkah ini. Bulan yang dimana terdapat sale besar-besaran untuk mendapat pahala dari Sang Pemilik Semesta. Bulan yang agung, penuh berkah, dan merupakan timing yang tepat bagi kita untuk merenungkan yang telah lewat setahun ke belakang dan mulai menyusun persiapan untuk berbenah diri ke arah yang lebih baik.

Jadi target tahun ini apa?

Ya resolusi. Dari tahun ke tahun rasanya selalu ada resolusi yang dibuat saat dan pasca ramadhan.  Kenapaa harus resolusi? Karena paling nggak ada sesuatu yang menjadi ukuran kita dalam bertingkah laku. Ada targetnya, ada goal yang ingin dicapai.

Well, mengingat menjalankan resolusi yang kita buat sendiri dengan konsekuensi yang tentunya masih bisa kita tarik ulur rasanya masih susah untuk membuat suatu resolusi yang benar-benar menjadi revolusi, bukan evolusi. I mean, berubah dengan kontras. Berubah cepat dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Berhubung gue sadar diri dan nggak muluk-muluk karena takutnya ya gitu, suka nggak disiplin dengan apa yang udah direncanain. Jadilah tahun ini gue buat sesimpel mungkin dan meringkasnya ke dalam 3 resolusi utama saat ramadhan.

Khatam Al-Qur’an,  membiasakan diri sholat sunnah sebelum dan sesudah sholat fardhu (minimal zuhur dan ashar), serta full sholat tarawih. Tentunya sudah dipotong kalo lagi kedatangan tamu bulanan.
Mungkin bagi sebagian orang yang sudah menjalankan resolusi gue terlihat seperti hal yang sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya.  Congrats buat kalian yang sudah menjalankan dengan baik, dan doakan semoga gue bisa mencapai target tahun ini. Amin.

Agar terasa lebih mudah, kita bisa membuat catatan berbentuk diary ramadhan.  Kita bisa menggunakan bantuan tabel dan mencheck list kegiatan ang sudah kita lakukan. Rentunya bisa dibuat sekreatif mungkin dengan bantuan spidol warna-warni agara kitamenjadi lebih bersemangat. Dengan cara ini kita akan mudah memantau apa yang sudah berhasil kita lakukan dan mana yang belum.

Mudah kan?

Untuk khatam Al-Qur’an ada tips yang gue denger dari sebuah radio beberapa saat yang lalu. Kadang-kadang kita merasa susah untuk mengkhatamkan Al-Qur’an apalagi kalau diharuskan membaca satu juz sehari. Rasaya berat banget kayak disuruh lembur ngerjain deadline. Mungkin yang seperti itu karena kita belum membuat planning yang bisa membuat kita enjoy ngerjainnya.

Membaca 1 juz al qur’an dalam satu hari akan terasa berat jika hanya mengerjakannya di waktu tertentu apalagi kalau ayatnya panjang-panjang. Nah based on yang gue denger, satu juz itu kira-kira 20 lembar. Berhubung sholat ada 5 waktu, maka kita bisa mencicilnya dengan membaca empat lembar setiap sehabis melaksanakan sholat fardhu. Syukur syukur kalau bisa lebih, tapi tentunya harus pelan-pelan, step by step. 

Berdasarkan pengalaman gue, kalau kitanya over confidence kepedannya alias terlalu bersemangat mengejar setoran, lama-lama yang ada kita jenuh. Kayak misalnya sehabis sholat dhuha gue udah baca 20 lembar, nah gue akan merasa “oh target hari ini udah beres jadi yaudah nyantai aja tinggal ketemu besok.” Yang kayak gini nih yang menjadi hambatan besar, terutama buat gue.

Makanya untuk tahun ini gue mencoba strategi yang lain untuk bisa membaca al-Qur’an dengan enjoy dan menikmati setiap prosesnya. Bisa karena biasa. Selalu ada jalan jika mau berusaha.  Sesuatu yang awalnya berat pasti akan terasa ringan seiring dengan berjalannya waktu.

Yuk sama-sama belajar di bulan penuh berkah ini. Masalah target berjalan sesuai harapan apa nggaknya , at least wh have triedJ

Selamat berpuasa untuk yang menjalankan mulai hari ini. Mohon maaf lahir bathin ya.

Regards,
Ifa



Powered by Blogger.