-->
Menu
/
Halo! Long time no write, blog! Kali ini saya ingin membagikan hasil review saya tentang salah satu novel terbitan Agromedia. Jadi, di pertengahan Januari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam kolaborasi Moeslema.com dengan Agromedia.

begini penampakan bukunya

Sebenarnya ekspektasi saya adalah mereview novel romance milik Gagas media. Maklum saya anaknya pop romance banget. Jadi, begitu ada pengumuman tentang blogger terpilih yang akan berkolaborasi untuk mereview buku, saya sudah 45 banget. Begitu diumumkan ternyata saya harus mereview buku berjudul jiwa bahagia milik Sigat Risat. Oke, bukan novel romance. Dan bukan novel saya banget.


Berhubung sudah jadi kewajiban dan tanggung jawab yang harus saya laksanakan, maka mulailah saya membaca buku ini. Lembar demi lembar, bab demi bab pun saya baca. Meskipun genre buku ini bukan saya banget dan gaya tulisannya pun bukan yang selama ini jadi favorit saya. Kesan awal saya tentang buku ini mulai meluntur. Amazing! Saya menikmati buku ini halaman demi halaman.

Membaca buku ini seperti melihat pengalaman hidup orang lain. Apa yang ditulis di buku ini merupakan pengalaman yang sudah pernah terjadi di kehidupan orang lain. Tulisan dalam buku ini pun akrab dengan apa yang saya rasakan dan apa yang saya temui sehari-hari. Singkatnya, seperti terbangun sebuah kedekatan dan memiliki kesamaan. Finally, I enjoy this book.



Buat kamu yang menggilai quotes dan senang menuliskan quotes sebagai status di sosial media, buku ini patut untuk jadi koleksimu. Oke, tanpa banyak basa-basi lagi, berikut sedikit cuplikan tentang buku ini.

Judul                     : Jiwa Bahagia “cara menentramkan dan membahagiakan jiwa”
Penulis                  : Sigit Risat
Jumlah halaman    : 185 halaman
Cetakan pertama   : 2015
Penerbit                 : Transmedia Pustaka

“Mari kita berdamai dengan takdir, supaya hidup kita damai, supaya jiwa kita bahagia.”p8 
“Karena sejatinya jiwa tak pernah berpisah, tetapi tetap gelisah jika ketidakihlasan terus dipelihara.”-p98 
 “Yang penting bukan menyesali yang sudah terjadi, melainkan melakukan sesuatu yang kita inginkan terjadi.” –p120 
“Berbaiksangkalah pada masa lalu, maka kita tak sempat lagi menyesali diri.”-p122 
“Keinginan menjadi orang lain adalah dorongan yang wajar bagi setiap jiwa. Ketika hal tersebut terajdi akan muncul ketidaknyamanan yang menyiksa. Oleh karena itu, yang harus dikakukan adalah tidak menjadi orang lain meskipun dia lebih baik dari kita. Jadilah diri sendiri yang lebih baik dari sebelumnya. Kita boleh saja menjadi sebaik dia, tapi bukan menjadi dia.” -p166
Quotes-quotes di atas hanya sebagian kecil dari quotes yang ada di buku ini. 
Penasaran dengan quotes-quotes lainnya? Tentunya kamu harus membaca buku ini sampai habis, guys!

Salah satu hal yang membekas dalam pikiran saya setelah membaca buku ini adalah tentang pygmalion effect yang ada di bab kedua. Meskipun saya agak tidak setuju dan tidak percaya tentang mitos kehidupan pygmalion yang akhirnya bertemu dengan jodohnya yaitu patung yang jadi hidup. Saya terkagum-kagum dengan cara pygmalion dalam memandang kehidupan. 

Pygmalion tidak pernah mengeluh dan selalu mengedepankan pikiran positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang maka hasilnya betul-betul menjadi positif. Kuncinya ada pada pola pikir, yaitu selalu bersyukur, selalu berpikir positif, dan memulai apapun dengan niat yang baik.

Kisah-kisah yang dicontohkan dalam buku ini adalah peristiwa yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Saya merasa tertampar saat membaca halaman demi halaman. Hehehe, Saya hanya manusia biasa yang banyak kekurangan dan kesalahan. 

Eits, tapi setelah membaca buku ini hati saya tergerak untuk berubah sedikit demi sedikit. Belajar dari pengalaman orang lain memang guru terbaik. Karena nyata dan sudah pernah terjadi. Jadi bukan cuma teori, guys! Melainkan sudah action yang nyata. Banyak hikmah yang tersimpan di dalam buku ini. Mengajari kebaikan namun tidak dengan cara menggurui. Well done, Mas Sigit!

Buku ini sungguh luar biasa. Mengajarkan kita untuk berfikir dan melihat dari sudut pandang berbeda, dari sudut pandang yang lain. Membuat kita untuk belajar lebih bijak dalam menyikapi suatu keadaan. Membaca buku ini seperti penyejuk di kala panas menyergap dan penghilang dahaga. Pelipur lara yang menentramkan dan menyejukkan jiwa. 

Bahkan saat membacanya saya tidak berhenti berdecak kagum dan melakukan flashback tentang apa saja yang telah saya lakukan. Bravo! Salut untuk penulisnya.

Overall, buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca, Moeslemates! Pahami, resapi, dan nikmati pelajaran hidup yang akan kamu dapatkan dari buku yang berjudul Jiwa Bahagia ini. 

Have a wonderful journey and enjoy the book! Temukan kebahagiaanmu dan semoga jiwamu selalu berbahagia, bro n sist!

Tentunya kamu harus membeli buku ini untuk mengetahui keseluruhan isi bukunya. Terima kasih Moeslema.com yang sudah mempercayai saya untu mereview buku luar biasa  ini. Semoga saya bisa mendapatkan kesempatan lainnya untuk bisa mereview buku lainnya,

Psstt... kalau sekarang saya sedang membaca novel tentang fashion journalist. Tunggu ya reviewnya!

XOXO,
Ifa

Thankyou for visiting my blog. Let's connect & be a friend:D

Cheers,
Ifa

Powered by Blogger.