-->
Menu

your blog banner

your blog banner
Showing posts with label thought. Show all posts
Showing posts with label thought. Show all posts

Dari Curahan Hati sampai Dian Pelangi

/ / 0 Comments
Dari Curahan Hati sampai Dian Pelangi
Halo!
ehm, agaknya ini jeda waktu posting yang lumayan cepat untuk saya saat ini. Well, mengingat track record saya dari satu blog post ke blog post lainnya amat sangat jauh.

Jadi ceritanya, tulisan ini masih fresh banget dan baru jadi kemarin. Hehe, semoga tulisan ini bisa menjadi portofolio yang membuat saya lolos ke tahap interview ya. Seperti yang saya bilang di postingan sebelumnya. I'm officially job seeker now.

Sedikit cerita, dari media sosial yang aktif saya gunakan seperti twitter, path, instagram, dan blog. Entah kenapa yang paling saya suka hingga saat ini adalah instagram.

User friendly, asyik dilihat melalui smartphone, dan bagi saya merupakan sebuah paket komplit karena menyajikan gambar, tulisan, bahkan video dalam waktu yang bersamaan. Update pula.

Ya boleh dibilang saya adalah daily igers. Meski nggak selalu update foto setiap hari.

Jadilah beragam informasi saya dapatkan melalui instagram.
Mulai dari event seru, berita terhangat dari selebriti yang saya ikuti, info magang sampai lowongan kerja, dan tentunya beragam info kuliner dan wisata menarik. Begitupun untuk kepo-kepo sana-sini juga. Saya juga menumpang lapak untuk berbisnis disini. Hehehe. Alhamdulillah bermanfaat.

Tulisan ini terinspirasi dari salah seorang pesohor negeri ini yang instagramnya saya ikuti. Yap, si cantik Dian Pelangi! Idola saya karena telah sukses membuktikan mimpinya di usia muda. Postingan kali ini tentang salah satu style Dian Pelangi saat berlibur di Italy.

Sebelumnya saya minta maaf karena foto di postingan ini menggunakan screen capture. Aslinya di tulisannya nggak kaya gini kokSoon, saya ganti ya!

Selamat membaca!

Salam,
Ifa yang sedang pusing revisi dan sibuk mencari kerja

------------

Padu Padan Celana Palazzo ala Dian Pelangi

Celana palazzo merupakan fesyen item 70an yang masih menjadi tren hingga saat ini. Dian Pelangi, fashion designer sekaligus fashion blogger Indonesia sering kali menggunakan celana berpotongan lebar ini di berbagai kesempatan. Penggunaan celana dengan potongan lebar akan menambah kesan stylish jika bisa memadukannya dengan tepat.

Jika biasanya celana palazzo dipadukan dengan crop top, kaos, denim, jaket jeans, blouse, simple blazer ataupun kemeja. Kali ini Dian memadukannya dengan loose top panjang selutut berwarna hitam seperti yang diunggah di akun instagramnya, Kamis (6/8/2015).


After Graduate

/ / 0 Comments
After Graduate

Hola! My first post after graduate. And yes that's right. I'm officially a Job Seeker now!

Let me give you a story telling about today experience.

Jadi, hari ini pertama kalinya ikutan job fair. Feels so excited! `

Helo, welcome to the jungle and real life. Awal sampai di Istora Senayan, kami langsung disambut dengan antrian luarbiasa macam BLT. Dahsyat banget! berjubel antrian para pencari peruntungan di tengah teriknya sinar mentari demi mengadu nasib. Para job seeker yang sudah memiliki tiket presale dan belum memiliki tiket dipisahkan barisannya. Tak lupa payung-payung aneka warna turut meramaikan antrian. Catat panas banget!

Antrinya lumayan lama sekitar 2 jam. Jadi sampai di Istora pukul 10.30 dan baru bisa masuk jam 12.30 ditambah antri upload CV sekitar 45 menit. Sedap banget lama antrinya, pegel banget, dan terlanjur kucel bin kumel. Tapi alhamdulillah jadinya sudah berpengalaman.

Yay! setelah mengantongi tiket yang diberikan barcode mulailah saya dan Mei menjelajahi area mega Career Expo yang diselenggarakan Garuda Organizer. Dahsyat banget memang para pencari kerja yang tertuang ke dalam lautan manusia dari berbagai macam uiversitas, daerah, dan style yang berbeda.

Ada yang working looks banget dengan jas, celana dan rok bahan, blazer resmi, heels, dan pantofel. Banyak pula yang terlihat lebih santai tapi tetap rapih yang memakai polo shirt, kimono outer, kemeja ngampus, casual blazer, blouse, jeans, maxi dress, sneakers, flat shoes, docmart, dan lain-lain.

Ya sekalian mencari inspirasi style buat datang ke job fair.

And the war started!

Area booth-booth perusahaan berpusat di daerah panggung utama. Berhubung Lely sudah masuk duluan akhirnya saya dan Mei hanya berdua mengelilingi area job fair tersebut. Kami mengelilingi semua booth yang ada sambil bersiap melebarkan mata melihat posisi kerja yang dibuka di job fair kali ini. Sesekali mampir dan mengambil brosur untuk melihat lowongan apa saja yang ada.

Cocok nggak, sesuai minat nggak, dan berhenti lebih lama di perusahaan yang memang sudah menjadi incaran. And yeay! ada beberapa perusahaan yang saya drop CV dan mengisi form. Rata-rata adalah media karena memang disitulah passion saya,

 I wanna work without regret and passionately with all of my heart.

((Cailah)))

Posisi yang saya lamar adalah sebagai berikut:
-Redaktur Majalah Cita Cinta
-Reporter Okezone.com
-Reporter Media Indonesia
-ReporterTrax FM
-Merchant Relation Rakuten

Doakan yah semoga di atas pada nyangkut dan berjodoh dengan saya hehehehe

dan beberapa posisi yang iseng-iseng berhadiah muehehehehe
-Marketing Development dan Brand Development Program PT Paragon alias Wardah
-Social Media Specialist dan Marketing Communiction soul of jakarta
-Management Development Program PT Cimory

hehehehe doainnya semoga yang nyangkut yang bagian atas yah. My trully passion.

Ada beberapa foto yang ku posting di instagram dan Path. Kenang-kenangan tentang hari ini. Our very first day attending job fair. Ternyata dunia nyata para pencari kerja keras. Ya, selamat merasakan Fah!

Biarpun pegal-pegal pakai banget. Biarpun kepanasan super. Biarpun kita agak norak sedikit karena belum pada berpengalaman mencari kerja. Tapi kita semua senang. Yay! sudah melewati perdana job fair. Next, job fair kedua di SMESCO. See ya in next posting!

Btw, berkat job fair jadi reunian teman SMP, ketemu anak fakultas sebelah, senior, sampai kenalan sama anak univ sebelah.

XOXO,
Ifa



Playin'

/ / 0 Comments
Playin'

Honestly, udah lama banget liat'game' ini berseliweran di timeline cuma belum sempet terus mainnya.. Berhubung lagi online dan lagi dalam upaya mengumpulkan mood jadilah gue mengikuti kuis ini dan menjawab pertanyaan yang ada. Taraa! dan ternyata inilah hasilnya. 

Sempet shock sih pas tau gue introvert karena selama ini yang gue rasakan dan dari hasil kubik leadership jaman SMP gue anaknya feeling extrovert. Mungkin udah kelamaan juga kali ya...

Tapi gue seneng sama profesi masa depannya. HIHI PASSION GUE BANGET COY!!! Writer, desainer, editor, artist. Kecuali artis sih ya... Pekerjaan masa depan yang juga impian kerjaan masa depan gue. Seneng sih ya biarpun cuma kuis tapi jadi memotivasi:))))

So, kalian penasaran nggak sih kalian kaya apa? Let's Play!

Pare Punya Cerita (1)

/ / 1 Comments
Pare Punya Cerita (1)

Sambil nulis sambil disponsori Kisah Sebentarnya Tulus. Dua minggu itungannya sebentar banget kan ya? Anyway sekalian mau #PrayForKelud semoga semuanya cepat kembali seperti sedia kala. Amiiin.

TARA! Ini masih pare punya cerita bagian pertama. So, tunggu aja ya kelanjutannya.

*********************************************************************************

Pare Punya Cerita : Mr Bob English Club

Have you heard about “Kampung Inggris” Pare?
Or....
Have you join course there?

Liburan kali ini, saya dan empat orang teman saya : Ica, Ira, Gina, dan Ulan mengambil kursus singkat selama 2 minggu di Kampung Inggris Pare. Berdasarkan rekomendasi teman kami yang pernah mengikuti kursus sebelumnya dan hasil browsing mbah Google, akhirnya kami memutuskan untuk memilih Mr Bob English Club. Psst Mr Bob punya akun twitter juga loh, namanya @MrBobPare. Mr Bob English Club membuka 2 periode kelas setiap bulannya, yaitu setiap tanggal 10 dan 25. Berhubung  kami baru memulai liburan tanggal 18 ke atas, maka kami memutuskan untuk mengikuti kursus di periode 25 Januari 2014.

Kata orang periode 2 minggu untuk menimba ilmu di Pare terlalu singkat, ternyata kami pun merasakan hal yang sama. Ya mau di katakan apa lagi, kampus kami tercinta memang sudah memulai lagi perkuliahan semester baru pada 10 Februari 2014.

Katanya sih kursus di sini paling casual di antara yang lainnya. Katanya sih....

So, here we go...

Saya dan ke-4 teman saya sampai di Pare pada tanggal 26 Januari 2014. Berhubung setiap weekend kegiatan kursus libur, maka kami sengaja menghabiskan liburan kami dulu di Malang sampai puas dan datang ke Pare sehari sebelum kursus dimulai. Begitu sampai di Pare, kami sempat terkejut dengan banyaknya tempat kursus berbahasa Inggris di sepanjang jalan ketika memasuki tempat “kampung inggris” berada.

Oh, pantesan namanya kampung inggris, dimana-mana tempat kursus bok, begitulah kira-kira yang terlintas di pikiran saya dan teman-teman saya.

Setelah melewati jembatan, tepatnya di Jalan Brawijaya, sampailah kami di office Mr Bob. Reaksi awal kami adalah shocked. Gile? Bakalan tidur dimana gue? Pasalnya foto yang kami lihat di website sangatlah berbeda dengan realita yang ada. Setelah proses registrasi yang cukup alot dan memilih program yang akan diikuti selama 2 minggu ke depan, kami pun segera menuju ke camp 7. Sebuah rumah yang akan menjadi rumah kami selama 2 minggu ke depan. Namanya Apple House, rumah bertingkat milik Bunda Izul.

Ternyata kami termasuk ke dalam peserta yang datang paling akhir alias mepet. Akhirnya saya dan Ira merelakan diri untuk tidur satu kamar berlima selama semalam. Untungnya keesokan harinya saya dan Ira sudah bisa berpindah kamar dan ternyata kami ditakdirkan untuk berada di dalam satu kamar. Satu hal yang membuat saya dan Ira shock adalah kami berada di kamar yang sama dengan tutor camp kami, Ms Ratih. OMG!

Pada awalnya Ms Ratih terlihat menyeramkan dan jutek. Peribahasa Don’t Judge The Book By The Cover berlaku untuknya. Setelah melewati  hari demi hari, kami malah sering bercanda, saling meledek, berbagi cerita, bergosip ria, dan ternyata Ms Ratih adalah pribadi yang lucu dan menyenangkan.

Tiga hari pertama di Mr Bob kami merasa homesick. Yap, kami masih butuh penyesuaian dengan lingkungan yang ada. Peraturan yang ada di camp mewajibkan kami menggunakan bahasa Inggris selama 24 jam, untungnya kami masih diberi kelonggaran untuk menggunakan bahasa Indonesia asalkan dengan aksen Cinta Laura.  Akibat homesick yang melanda kami, euforia Welcome Party yang diadakan untuk menyambut member baru dan Watching Movie alias Nobar belum berhasil menggugah hati kami untuk seutuhnya mencintai Pare.

Di sana, setiap paginya diadakan morning class dengan tutor camp, yaitu setiap pukul 5 sampai 6 pagi. Pagi banget? Tentu. Di sinilah momen yang membuat kami merasa kangen dan ingin kembali ke sana. Setiap paginya, kami memiliki alarm spesial selain alarm yang berasal dari ponsel kami masing-masing. Wake up....wake up.....begitulah suara khas nan cempreng dari Ms Ratih setiap paginya yang membangunkan kami dari tidur nyenyak. Di morning class, kami diajari berbagai macam expression dan diminta untuk membuat mini drama per kelompok dari expression yang tersedia.

Selain morning class kami juga wajib mengikuti night class yang dilaksanakan pukul 19.00 hingga 20.00 ,tapi ya namanya juga masih pra dewasa muda alias masih labil, kami pun mencoba yang namanya cabut kelas. Hasilnya kami mendapatkan poin dari Ms Ratih. Mumpung masih muda bandel-bandel dikit gapapa kan ya?

Kebetulan saya mendapatkan kelas jam 7 pagi. Jadi, setelah morning class berakhir, saya harus cepat-cepat bergegas untuk bersiap-siap sebelum kelas pertama saya dimulai. Oleh karena itu saya selalu nitip untuk dibelikan sarapan kepada Ira. Sebut saja Mama Yellow Rice, jadi di sekitar camp kami biasanya setiap pagi ada ibu-ibu penjual nasi kuning, nasi pecel, dan nasi campur yang menggunakan motor. Entah dari mana asal muasalnya ibu tersebut dipanggil dengan nama mama yellow rice. Harga makanan yang dijual pun cukup murah, yaitu 3.500 rupiah.

Berdasarkan tujuan utama saya dan teman-teman yaitu menghabiskan liburan, kami pun memilih kelas yang sesuai dengan kriteria kami yaitu having fun. Pilihan saya pun jatuh kepada speak up 2, tic talk, dan pronoun ½ (baca: pronoun half).

And the journey starts...

Kelas pertama saya adalah speak up 2 class, yaitu kelas speaking without thinking. Di sini kami diajari untuk berbicara dalam bahasa inggris tanpa perlu berpikir terlebih dahulu. Automatically, naturally, dan spontaneously. Tutor saya di kelas ini bernama @artaharta. Beliau masih tercatat sebagai mahasiswi Arsitektur Universitas Indonesia. Lucunya, tutor kami tidak mau disebut miss, kami harus memanggilnya sista. Kesan pertama yang saya dapatkan ketika melihat sista adalah serem dan jutek. Guess what? Saya  tertipu dengan kesan pertama saudara-saudara. In Fact, sista gokil banget, kocak, dan overload kreatifnya. Cihuuy,nggak salah pilih!

Di kelas ini setiap paginya kami memiliki morning conversation, yaitu membicarakan mimpi-mimpi yang kami miliki dengan tema berbeda setiap harinya yang dilakukan secara berpasangan. Selanjutnya akan ada stand up show dari masing-masing member yang diberi kesempatan untuk tampil di depan kelas selama 5 menit, temanya bebas, yang penting memiliki moral value dan pesan yang bisa diambil dari kisah tersebut. Terakhir, kelas dilanjutkan dengan bermain games secara berkelompok yang biasa kami sebut speaking with the power of imagination.  

Totalnya, ada 8 mimpi yang saya bagikan dengan teman-teman di kelas ini : Fashion Designer, pergi ke Paris, memiliki penyewaan motor dan mobil, internship di majalah dan media yang saya inginkan, lulus tepat waktu di 2015, hingga kriteria pasangan impian masa depan saya yang seperti apa hehehe. Bahkan, di sini kami ditantang oleh sista untuk menceritakan mimpi yang seharusnya bisa kami raih namun ternyata tidak bisa kami raih. Well, i choose dentist. Kenapa? Ya karena seandainya dulu saya usahanya pol-polan mungkin saya bisa meraihnya. 

Gara-gara kisah dokter gigi ini banyak teman-teman saya yang mendoakan saya jadi istrinya dokter gigi. Who knows? Aminin aja kali ya..

Kelas kedua saya adalah pronoun ½ (baca : pronoun half). Jika ditanya lesson favorit saya di kelas ini maka saya akan menjawabnya “American T. S dan t.” Nggak tahu kenapa tapi menurut saya keren aja gitu jika bisa mengucapkannya dengan benar, kaya di film-film luar maupun lagu barat. Di kelas ini kami diajarkan untuk berbicara bahasa Inggris ala bule. 

Belibet? Pasti. 

Susah? Apalagi. 

Kata Miss Raya, kalau mau sukses belajar pronunciation yang benar nggak usah malu untuk terlihat jelek. Total aja bro! Mau monyong-monyong kek nggak masalah karena poin pentingnya adalah bisa karena biasa. Melalui kelas inilah saya sadar bahwa dari SD sampai kuliah banyak sekali pengucapan bahasa inggris saya yang salahnya sangat fatal. Better late than never kan? Akhirnya saya pun sadar dan mengerti kegunaan tulisan mirip toge (phonetic symbol) yang terdapat di kamus oxford. Hehe, thanks Miss Raya!


Di foto ini kurang Fidel (yang entah kemana) dan Abe ( selaku fotografer)

Voila! Kelas terakhir saya adalah tic talk class yang dipandu oleh uncle. Sebenarnya saat pendaftaran kelas yang saya ambil adalah Go Go Talk. Berhubung tujuan utama saya ke Pare adalah liburan, maka saya pun memilih kembali kelas yang benar-benar membuat saya enjoy dan have fun. Ternyata memang saya nggak salah pilih. Di kelas ini kami prinsip bermain sambil belajar kerasa banget. Di mulai dari bermain heaven hell (melatih konsentrasi), sambung menyambung vocab, berlatih dengan imajinasi melalui gambar, sampai perang bedak antar member. Really miss that moment! Actually Uncle mukanya datar banget, tapi entah kenapa uncle selalu berhasil bikin kita semua tertawa terbahak-bahak dengan ceritanya. Psst disini juga banyak skandal dan dramanya loh.


Korban keganasan bedak 2014


Ini blur sih tapi lucu, hehe Ka Gilang jadi maskot duyung kelas kami

Awalnya saya dan teman-teman saya meragukan testimonial-testimonial yang terpampang di akun twitter MrBobPare, masa positif semua sih? Tapi setelah kami merasakannya sendiri, itulah yang memang terjadi. Too short to stay and too fast to end that happy course and amazing life.

Peraturan yang paling saya sukai disini adalah do mistake is a must dan don’t point-point. Hasilnya adalah kita jadi PD dan nggak takut untuk mencoba sesuatu, mulai dari mencoba speak full english sampai ngomong di depan kelas. Tadinya saya juga nggak percaya dengan waktu seminim ini dan dengan kemampuan yang terbatas ini, tapi ternyata memang begini adanya. Kalo kata iklan sih, trust me, it works.

Overall, kehidupan 2 minggu Pare saya sangat berkesan dan menyenangkan. Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil hikmahnya. Kembali ke judul, Pare punya (banyak) cerita. Entah berapa lembar kertas A4 yang akan saya habiskan untuk menuliskan semua yang saya alami dan saya rasakan selama di Pare secara detail. Jika diberi kesempatan lagi untuk kembali ke Pare mungkin saya akan mengambil 3 program lagi : toefl, Go Go Talk, dan pronoun WOW.

Ya, siapa tahu sih....

Next Story ; camp, diary, pare’s life, friendship, hangout, tourism place, rumour, pare in love.

Tunggu postingan saya selanjutnya!












Grateful

/ / 0 Comments
Grateful
"Photos can speak anything. Photos can speak louder, more than words."

Banyak yang bilang seperti itu. Nggak di quote maupun pengalaman real banyak orang. And I feel it too.


-Sekelumit best moment di 2013 saya. Alhamdullah, overall 2013 saya totally awesome. 

2013 itu...super HOKI
2013 itu...banyak pengalaman baru
2013 itu...masa-masa totalitas sibuk
2013 itu....i love you damn much!

ada salah satu quotes dari kenalan saya yang saya suka banget, tentang volunteer gitu.
Being volunteer gives us happiness that people never think about it. Volunteer is give happiness and got happiness in the same time.
2013 taught me many things. Attending and volunteering awesome events. Met and knew ah-mazing peoples. And...being hoki, YAY! di 2013 ini gue hoki banget sama Restart nya Mbak Nina Ardianti, menjadi pemenang di sebuah ajang yang penuh dengan kehoki-hokian itu rasanya seneng banget hehe, i'll publish special post about it soon!

That's all my 2013. Lot experience, many lesson. How grateful I am (:
Hello, 2014. Aku tahu kamu nggak kalah spekta kok :))

Dearest 2014, i'm ready for you! <:D 
passion-business-come to momme! <3

AKHIRNYA selesai juga semester 5, HURRAY!!!!
anyway, Happy Holiday peeps!

XOXO

3 reason behind 3 choices.

/ / 0 Comments

3 pilihan, 3 alasan

Malam ini gue mau memaparkan 3 alasan dari 3 pilihan yang gue buat akhir-akhir ini. 3 pilihan yang akan menemani dan mewarnai 2014 gue. Pilihan baru, euforia baru, relasi baru, dan tantangan baru.

“Kok elo nggak Himaiko lagi? Kenapa?”
“Demi apa lo nggak PR lagi? Ga percaya sumpah.”
“Lo nggak Himaiko lagi? Nggak PR lagi? Serius lo?”

Kenapa, kenapa dan kenapa. Saat ini satu kata yang terdiri dari 6 huruf itu seolah-olah menjadi pusat dunia gue. Bukan sok ngartis apalagi sok penting. Cuma nggak percaya aja sekaligus terharu dengan reaksi-reaksi yang bermunculan dari sekeliling gue. Honestly gue bosan dan capek dengan pertanyaan yang  itu-itu lagi, tapi gue sadar kalo semuanya butuh penjelasan dan gue pun memiliki alasan. Adil kan?

That’s why me writing this posting on my blog. Seenggaknya melalui beberapa patah kata yang terangkai, perlahan tapi pasti semuanya bisa mengerti. Memilih itu sulit, apalagi menjalani, dan begitupun dengan melepaskan. So, I just wanna make my self feel better.

Bukannya dimanapun kita berada asalkan kita melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan semua itu sama saja kan? Toh, gue masih sangat bersemangat mengikuti event-event Himaiko walaupun gue udah nggak jadi pengurus lagi.

Gue cuma pengen mencoba banyak hal dan mencoba seberapa kuat gue bertahan, seberapa besar kekuatan yang gue miliki buat bisa survive. Apalagi kehidupan pasca kuliah keras banget sob.

Balik lagi ke ketiga alasan dari ketiga pilihan yang sudah gue putuskan saat ini. Jujur ini pun di luar rencana 2014 gue, tapi kita nggak bisa menolak kata hati bukan? Let’s say, gue emang anaknya gampang penasaran, suka tantangan dan mudah bosenan. Apa-apa yang gue lakukan yang tergantung sama passion gue, karena bagi gue ngelakuin sesuatu yang bukan elo banget pasti hambar rasanya. Nggak nyaman, nggak betah, apalagi mau enjoy ngelakuinnya. Susah.

Manusia hanya bisa berencana, tapi Tuhan lah yang menentukan. Sejujurnya gue pengen balik lagi ke masa-masa kegabutan gue aja di semester 6 nanti. Mau nyoba volunteer sana-sini dan mau fokus sama bisnis kecil-kecilan yang lagi gue rintis. Tapi kok rasanya kayak menyia-nyiakan kesempatan yang ada selama masa perkuliahan ya? Gue cuma pengen menimba ilmu sebanyak-banyaknya, membina relasi seluas-luasnya dan mendapat pengalaman sebanyak mungkin seluas mungkin, dan semenyenangkan mungkin. Kenapa enggak memanfaatkan status gue sebagai mahasiswa selama gue masih bisa?

Harus gue akui gue memang penganut akut anti ngampus sabtu-minggu. Nggak ambil pusing lah sama celotehan apapun tentang prinsip gue ini, suka-suka lah. Makanya sebelum terlalu jauh, gue udah mewanti-wanti tentang prinsip gue yang  satu ini, kalo nggak penting-penting banget, kalo nggak butuh-butuh banget, jangan harap lah yah hehehehe,

Oke balik lagi ke inti dari tulisan gue. terserahlah kalo dianggap curhat banget, I just want to share my mind, my feeling, my reason. Itu aja kok.

List pilihan organisasi kampus 2014 gue :

1. Komunitas Magazine
Udah dari semester 3 gue gabung di majalah fakultas ini. Alasan singkat kenapa gue masih bertahan hingga saat ini adalah gue enjoy berada di dalamnya, bersama orang-orangnya, dan bersama hiruk pikuk suasana yang ada. I love magazine, i love writing & i love marketing. Walaupun jabatan gue adalah sebagai anggota divisi marketing tapi di sini juga bisa mengasah kemampuan dalam bidang tulis-menulis. Rasanya seneng aja kalo berada di tengah orang-orang yang punya passion yang sama kayak elo. And I found my family here, biarpun berasal dari departemen yang berbeda tapi nggak ada penyekat yang tercipta. Singkatnya, gue merasa bahagia disini.

2. Forsia
Ini dia pilihan yang paling mendadak dan hanya berselang beberapa jam menjelang akhir tahun 2013 ini. Sejujurnya nggak pernah kepikiran buat gabung, tapi gue menyadari satu hal: dunia dikejar nggak akan ada habisnya, sesekali yang kamu butuhkan hanya menyadari kalau ada satu hal yang seharusnya selalu kamu jaga yang seharusnya selalu kamu cari dan selalu kamu jadikan prioritas, ya akhirat. To be honest, gue masih jauh dari kata baik that’s way gue mencoba untuk selangkah lebih baik.  Hidup itu harus seimbang. Makanya, di tengah-tengah keinginan dan kenyamanan harus ada juga yang bisa mengingatkan gue. Bukankah seseorang itu dilihat dari temannya bukan? Gue menyadari kalo iman seseorang itu naik turun, makanya gue butuh orang-orang yang mengingatkan gue ketika gue mulai keluar batas, yang mampu merangkul gue di kala gue bimbang dan nggak tahu arah jalan pulang. Ceilaah itu mah lagunya Cakra-Khan..


3PRC
Public Relation Club? Or Public Relation Community? Sempet kepikiran buat gabung sama komunitas ini, tapi karena nggak langsung dilakuin jadi keburu lupa. Makanya begitu tahu dari adella dan setelah tanya-tanya ini itu (sebut merek yah delle ;p) jadi bersemangat lagi buat ikutan. Yap, ini dia passion gue (juga). I love PR, i love making relation with others, I love public speaking, and I love meet new peoples, new challenge, new experience. In short, I love to learn something new. Di sini gue percaya kalau melalui wadah ini minat  gue bisa tersalurkan dengan baik dan semoga bisa menjadi sebuah skill yang gue miliki dan gue kuasai.

Ya intinya sih kaya gitu. Seneng-senengnya dapet, mengejar passion  iya, dan agamanya juga dapet. Nah, ini salah satu efek nonton 99 Cahaya di Langit Eropa :p

Pokonya dimanapun gue berada gue nggak bakal lupa sama semua orang yang udah berjasa di dalam kehidupan gue. Terima kasih atas kenang-kenangan, semua pelajaran dan pengalaman selama satu tahun ini.Gue sayang kalian Himaiko 2012-2013 <3

Dan bukan berarti dengan nggak bergabungnya gue di kepengurusan Himaiko 2013-2014 cinta gue luntur begitu aja. Salah besar sob. 

Volunteer, passion, and dream jadi tema besar gue di tahun selanjutnya. 2014, can’t wait to meet you soon :) Eh SKRIPSI juga deng HEHEHE

Quote of the day malam ini adalah quote dari Ify Alyssa, Judge your self first before judge others. Setiap orang punya pilihan dan pastinya sudah memperhitungkan baik buruknya. Ya kalo ngerti syukur, kalo enggakpun nggak papa.

Seeyou muahmuah!
Cheers, Ifa


Lesson : a little things that make me alive

/ / 0 Comments

"You can get a lesson from everything you did, everything you face, and from anywhere. All you should do is just...face it, accept it, and enjoy it. As simple as that."

Terima, hadapi, dan nikmati (Ifa 2013)

Hello! Let me tell u guys about my story, my experience a few days ago. Hmm...let’s say i’m not the lucky one. But...experienced is the best teacher, right?

Sorry for blaming it all, for seeking umh...in bahasa called, “kambing hitam”. Honestly, it’s my fault...for sure. *dan-akhirnya-gue-berani-mengakuinya* Gotcha!

Okey, jadi beberapa hari yang lalu gue menerima sebuah email dari artikelku berisi tawaran buat jadi freelance writer, berhubung ini emang passion gue, ya gue excited banget lah. Dan akhirnya gue pun ber-balas-balas sms ria dengan kontak artikelku ini, ditanya-tanyalah mau ikut trial apa nggak, ya gue bilang : IYA. Kejadiannya udah sore gitu, masih inget banget kalo nggak salah pas praktikum eco-punk. Deallah dan guepun menyetujui deadline yang udah dibuat. Time flies, sampai akhirnya gue menglami ya...mual-mabok-dan no idea. Can u imagine?  8 topik men dan nggak familiar sama gue, at least 4 topik lain yang mesti gue kerjain kurang begitu gue pahami. Singkat cerita deadline diperpanjang, i got an idea dan semuanya dalam proses pengetikan.

Friday, 22 Nov 2013 : 11.00 am Hello DEADline!!!
Sekitar jam 10-an gue udah nyampe kampus dan masih utang 3 tulisan lagi, FYI, 2 tulisan sih aslinya karena yang 1 udah on the way. Honestly, selama perjalanan ngampus gue udah kepikiran bakal nulis apa dan tinggal dituangin aja. Waktu terus berlalu, sampailah jam 10:55, ya gue udah ketar-ketir dan berusaha super selow. Toh ngirim email nggak pake lama ya kan?

And..you...know?

Saat itu gue setengah amnesia mengingat susah banget koneknya sinyal dramaga tercinta. Well, meskipun udah bawa modem sendiri dan nyari spot yang oke tetep aja kelewat deadline. Ba-ya-ngin dong, harusnya pas udah terkirim jam 11 ini malah ngaret sampai jam 11:19.

Mau nangis banget rasanya, hasil pemikiran semalaman yang juga bikin ambil jatah kelas MSDM hilang sudah begitu aja. I called it, useless. YAUDAH GITU AJA.

Sempet bete banget tapi yaudah-lah-ya. Akhirnya setelah dipikir-pikir ya salah gue juga. Hffftttt okey i lost my jooob.

Pelajaran banget dan udah janji sama diri sendiri nggak bakalan lagi kaya gini (lagi). Someday ya someday. Buat nggak jadi deadliners emang susah banget, bukan masalah bisa nggak bisa sih. Cuma ya mau nggak mau. That’s me. Si moody akut yang demen banget nge-deadline-nin apapun. Semoga cepet insaf ya!!! *wish2014*

Ini nggak ada maksud apa-apa loh, Cuma mau berbagi aja :):);) semoga dari pengalaman gue ini bisa diambil pelajarannya buat teman-teman yang lain. I always believe that everything happens for a reason, CHEEERRRSS!!! dan buat team artikelku, Thankyouusomuch buat kesempatannya!!! At least I know,  i’ve skill to write an article. Makasih ya atas pemberitahuannya kalo isi artikel dan bahasanya sudah lumayan bagus. Bakalan terus belajar lagi!!! *finger-cross* Ketjuup!

Okay, bye. Masih ada deadline yang menunggu gue dengan manisnya.

Luuuv!!!

Ifa
/ / 0 Comments

If being good is not enough, then, why shud stay? what shud I do? why shud survive?

Yayayayaya, dan berbagai macam kata-kata menari-nari dengan indahnya di otak gue.

Am I wrong?
And all I did is never being right?
Shud I being anybody else?

dan berbagai macam pertanyaan pun meluncur dengan derasnya.

NoNoNo. No matter what, I will always be myself.
I never try to being fake, I always try to give, to show the real me.
I always try for being independent, for making a tiny request, for cover everything by my self.
As long as I can....

X : lo nggak kecewa? nggak sakit hati gitu?
Y : Don't mention it. Sakitlah, sakit banget. Mati rasa sih yang ada kalo gini terus.
X : Terus lo diem aja gitu? Nggak mau coba ngomong atau semacamnya, like talk heart 2 heart?
Y : HAHAHAHA. Apa sih yang bisa gue lakuin? Toh dengan diam atau bicaranya gue nggak akan mengubah apapun


Percaya atau nggak, sering banget di otak gue berputar bermacam-macam dialog. Buat gue sih daripada gue teriak-teriak meluapkan kekesalan gue alias impulsive. Ya meskipun sering juga sih dilakuin. At least nggak bakal merugikan orang lain, kecuali gue sendiri. Gue tahu, kesedihan itu nggak bisa dihilangkan, tapi seenggaknya bisa dituangkan ke dalam kata-kata yang membentuk sebuah rangkaian. Okey, let's say i'm stranger. But, it works for me.

Bagi gue senggaknya ini bikin lega, daripada cuma bertumpuk dan menjadi ganjalan.

Curhat banget? YAUDAH SIH.

dan di postingan selanjutnya gue bakalan bikin #YAUDAHSIHmoment

Just wait and enjoy it.
Byeeee

Kita : aku, kamu, dan SKS.

/ / 1 Comments


SKS. Sistem Kebut Semalam, Sistem Kebut Sekejap, Sistem Kebut Semampunya.  Well, begitu banyak singkatan yang bisa kita dapatkan dari tiga huruf berjuta makna ini, SKS.

Have you heard it? Or maybe have you did it?

Di penghujung Oktober hingga awal November ini, secara serentak hampir di seluruh kampus di Indonesia baik negeri maupun swasta sama-sama melaksanakan pekan UTS yang tidak hanya menyita waktu, pikiran, emosi, dan tenaga, terutama waktu tidur kita. Selama menjadi mahasiswa, saya rasa sistem SKS yang saya paling parah saya jalani adalah tahun ini. Bayangin aja sob, tidur pas banget sebelum azan subuh dan jam setengah 6 udah mesti bangun lagi. Mata panda? Nggak perlu ditanya lagi. Ab-so-lute-ly­. Tapi penderitaan belum berakhir sob, hal termiris dari yang termiris adalah walupun udah begadang semalaman ternyata  masih aja mati kutu pas berhadapan sama soal. Oh no, lebay sih tapi nyata. Waktu pengawasnya bilang waktu habis dan mesti ngumpulin berkas jawaban ke depan rasanya kaki udah lemes banget dan serasa nggak berpijak. Muka pucat, mati gaya, mampet ide.  Call it ADK, Analisis Data Kategorik yang sukses  bikin saya patah hati akut.

Seperti kehidupan yang memiliki rasa pahit dan manis, nggak selamanya hasil dari SKS ini menyedihkan alias sometimes it’s unexpected, di luar nalar. Rasanya lebih menyenangkan dibanding ketemu dengan gebetan, ketika ujian ternyata soalnya pas banget dengan apa yang dipelajari saat begadang semalaman.  Love it damn much!  

Tapi yang seharusnya dan sebenarnya-benarnya sih prepare well dari jauh-jauh hari, dicicil bukan dikebut. Kalau kata anak gaul jaman sekarang sih, “da apa atuh gue mah cuma manusia biasa.” To be honest, budaya SKS sudah menjadi sebuah kebiasaan, terutama untuk mahasiswa.

Kata buku tulis favorit saya waktu jaman SD, experience is the best teacher. Harapan sih seperti itu, tapi berdasarkan fakta yang ada, lagi dan lagi pengalaman terutama pekan ujian dan SKS hanya menjadi janji klise di awal tahun ajaran baru.  Mahasiswa oh mahasiswa. Tampaknya fenomena mahasiswa dan SKS sudah sulit untuk dipisahkan, let’s say, kayak gula dan kopi. Sudah ditakdirkan untuk berjodoh kali ya?

Terlepas susah senangnya SKS yang kebanyakan sih duka dan super deg-degannya, saya yakin suatu saat nanti, setelah saya melepas status sebagai mahasiswa (2015, amiiin) momen-momen yang kayak gini yang bakalan bikin kangen dan bikin susah move on. Salam hangat teruntuk para pejuang SKS di luar sana, selamat berjuang syoob! Mari raih hasil setinggi-tingginya dengan dengan waktu belajar seminimal mungkin. Kalo di matkul manajemen sih, buatlah se-efektif dan se-efisien mungkin. Terakhir saya cuma mau bilang, jangan ngaku mahasiswa kalau nggak pernah nyicipin yang namanya SKS. Let’s try!

Jadi, sudah berapa gelas kopi yang dihabiskan malam ini?:)

Committe

/ / 0 Comments
"Motivasi menjadi panitia, apakah sekedar gengsi ataukah ajang aktualisasi diri?"

Sudah sejak lama aku bertanya-tanya, namun belakangan ini sekelumit untaian kata yang tak sengaja terlintas di kepalaku menari-nari dengan ritme yang lebih cepat dengan kuantitas yang lebih banyak dari biasanya.

Di kampusku tercinta, yang tak pernah henti dengan berbagai rentetan acara yang memenuhi di setiap akhir pekan tentunya tak pernah sepi dengan ajang pencarian panitia.

Open recruitment bla..bla..bla...dengan stand-stand pengambilan formulir yang berjejer apik di sepanjang koridor pertama.

Katanya... mahasiswa sukses dan berprestasi itu yang punya kegiatan seabreg-abreg, yang hobinya kura-kura. Kuliah rapat, kuliah rapat.

Dulu, kala aku masih duduk di tahun pertama, rasanya memiliki kebanggaan tersendiri setiap berhasil lolos menjadi crew sebuah kepanitiaan. Biasanya sih seminar. Baik skala kampus, maupun nasional.
Kala itu menghadiri sebuah seminar pun rasanya terasa menyenangkan. Bahkan rela menyisihkan waktu di akhir pekan demi selembar sertifikat dan menyimak ulasan dari narasumber yang tak selalu temanya aku inginkan.

Makin hari, saat kegagalan berubah menjadi keberhasilan, saat kegagalan berujung penerimaan, rasanya semua menjadi hambar. Jenuh, bosan, dan nggak ada tantangan.

Yang seharusnya membuat nyaman malah menjadi beban. Dan mau tak mau semua berubah menjadi tekanan.

Lagi-lagi aku bertanya, "ada apa sebenarnya dengan mereka?"

Motivasi apa yang menjadi landasan bagi mereka yang gemar melakukan sesuatu yang menurutku layak disebut dengan totalitas perjuangan. Yang bahkan tak mendapat imbalan dan tak jarang justru harus mengeluarkan kocek pribadi agar program tersebut berjalan.

Committe needs commitment. Full committment.

Rasa-rasanya aku masih jauh dari itu semua. Daya juangku mungkin tak sehebat mereka, dan komitmenku masih perlu dipertanyakan.

Mencari pengalaman itu penting, tapi yang sesuai dengan keinginan dan hati jauh kebih penting. Bukan sekedar untuk mencoba peruntungan.

Beda kasus jika memang sejalan dengan passion. Karena yang namanya passion nggak akan salah alamat.

Dari kenyamanan menjadi sebuah tuntutan. Dari kenikmatan menjadi sebuah keterpaksaan.

Lantas...masih pantaskah untuk dipertahankan?

Fifth!

/ / 0 Comments
"Oh...jadi ini yang namanya semester 5?"
"Oh...jadi ternyata ini rasanya semester 5?"
"Oh..ini toh semester 5. Ohhhhh ini tooooooh...Ohhhh....."

Chapeeekkkkk. Capek pake 'h', bukan capek lagi tapi capek banget.

Ritme kehidupannya sih gini:
senin-rabu=kerja rodi,
kamis-jumat=mulai kipas-kipas,
sabtu-minggu: hellooo myfavorite days<3

Tapi lagi dan lagi, sebagai mahasiswa yang baik gue cuma mau ngingetin sob.

Weekend means holiday, but task never die.

Dang!

Am I complaining?
☹☹☹
Bukan bermaksud berlebay ria. Tapi....apa daya?

****

Kira-kira itulah kesan pesan awal memasuki semester baru awal september kemarin.
Resmi tingkat 3 ciyn!

Dilihat dari materi maupun beban yang ditanggung, nggak perlu ditanya lagi deh. Tsedaaap banget asli.

Nongki-nongki cantik di perpus? Weits ini sih udah jadi santapan semenjak semester ini. Ya, perlu pembiasaan memang melalui tugas yang harus dikerjakan.

Kalo semester kemarin banyak bgt pelajaran & pengalaman yg didapat, terutama organisasi & kepanitiaan. Rasa-rasanya semester ini pengen nyoba yang lain & fokus di passion.

For ups and downs, for sad and happiness, for hard and easy things.....
please welcome five!

Lagi-lagi di semester ini mencoba lagi peruntungan seperti semester lalu. Yap, 24 sks! (again)
Kali ini statusnya bukan cuma anak ilmu keluarga dan konsumen lagi melainkan resmi berminor manajemen ria.

Wohooo, lots challenge!!! Hopefull everything gonna be fine, endjoooy & works beautifully.
So, hello fifth! Be mineee♥

Resolusi

/ / 0 Comments
Ramadhan datang alam pun riang
menyambut bulan yang berkah
umat berdendang kumandang azan
pertanda hati yang senang
hoo...
hati yang gembira
hoo...
penuh suka cita

(Tompi- ramadhan datang)

Marhaban Ya Ramadhan.

Time Flies. Nggak kerasa ya tahu-tahu sudah kembali bertemu dengan bula penuh berkah ini. Bulan yang dimana terdapat sale besar-besaran untuk mendapat pahala dari Sang Pemilik Semesta. Bulan yang agung, penuh berkah, dan merupakan timing yang tepat bagi kita untuk merenungkan yang telah lewat setahun ke belakang dan mulai menyusun persiapan untuk berbenah diri ke arah yang lebih baik.

Jadi target tahun ini apa?

Ya resolusi. Dari tahun ke tahun rasanya selalu ada resolusi yang dibuat saat dan pasca ramadhan.  Kenapaa harus resolusi? Karena paling nggak ada sesuatu yang menjadi ukuran kita dalam bertingkah laku. Ada targetnya, ada goal yang ingin dicapai.

Well, mengingat menjalankan resolusi yang kita buat sendiri dengan konsekuensi yang tentunya masih bisa kita tarik ulur rasanya masih susah untuk membuat suatu resolusi yang benar-benar menjadi revolusi, bukan evolusi. I mean, berubah dengan kontras. Berubah cepat dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Berhubung gue sadar diri dan nggak muluk-muluk karena takutnya ya gitu, suka nggak disiplin dengan apa yang udah direncanain. Jadilah tahun ini gue buat sesimpel mungkin dan meringkasnya ke dalam 3 resolusi utama saat ramadhan.

Khatam Al-Qur’an,  membiasakan diri sholat sunnah sebelum dan sesudah sholat fardhu (minimal zuhur dan ashar), serta full sholat tarawih. Tentunya sudah dipotong kalo lagi kedatangan tamu bulanan.
Mungkin bagi sebagian orang yang sudah menjalankan resolusi gue terlihat seperti hal yang sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya.  Congrats buat kalian yang sudah menjalankan dengan baik, dan doakan semoga gue bisa mencapai target tahun ini. Amin.

Agar terasa lebih mudah, kita bisa membuat catatan berbentuk diary ramadhan.  Kita bisa menggunakan bantuan tabel dan mencheck list kegiatan ang sudah kita lakukan. Rentunya bisa dibuat sekreatif mungkin dengan bantuan spidol warna-warni agara kitamenjadi lebih bersemangat. Dengan cara ini kita akan mudah memantau apa yang sudah berhasil kita lakukan dan mana yang belum.

Mudah kan?

Untuk khatam Al-Qur’an ada tips yang gue denger dari sebuah radio beberapa saat yang lalu. Kadang-kadang kita merasa susah untuk mengkhatamkan Al-Qur’an apalagi kalau diharuskan membaca satu juz sehari. Rasaya berat banget kayak disuruh lembur ngerjain deadline. Mungkin yang seperti itu karena kita belum membuat planning yang bisa membuat kita enjoy ngerjainnya.

Membaca 1 juz al qur’an dalam satu hari akan terasa berat jika hanya mengerjakannya di waktu tertentu apalagi kalau ayatnya panjang-panjang. Nah based on yang gue denger, satu juz itu kira-kira 20 lembar. Berhubung sholat ada 5 waktu, maka kita bisa mencicilnya dengan membaca empat lembar setiap sehabis melaksanakan sholat fardhu. Syukur syukur kalau bisa lebih, tapi tentunya harus pelan-pelan, step by step. 

Berdasarkan pengalaman gue, kalau kitanya over confidence kepedannya alias terlalu bersemangat mengejar setoran, lama-lama yang ada kita jenuh. Kayak misalnya sehabis sholat dhuha gue udah baca 20 lembar, nah gue akan merasa “oh target hari ini udah beres jadi yaudah nyantai aja tinggal ketemu besok.” Yang kayak gini nih yang menjadi hambatan besar, terutama buat gue.

Makanya untuk tahun ini gue mencoba strategi yang lain untuk bisa membaca al-Qur’an dengan enjoy dan menikmati setiap prosesnya. Bisa karena biasa. Selalu ada jalan jika mau berusaha.  Sesuatu yang awalnya berat pasti akan terasa ringan seiring dengan berjalannya waktu.

Yuk sama-sama belajar di bulan penuh berkah ini. Masalah target berjalan sesuai harapan apa nggaknya , at least wh have triedJ

Selamat berpuasa untuk yang menjalankan mulai hari ini. Mohon maaf lahir bathin ya.

Regards,
Ifa



10 Things I Hope from GagasMedia #unforgotTEN

/ / 1 Comments
10 Things I Hope from GagasMedia #unforgotTEN

A VERY HAPPY BIRTHDAY GAGASMEDIA!!!!!! <=)




Happy birthday the awesome one, Gagas Media! 

 Nggak kerasa udah10 tahun aja, dan kalo diibaratin anak kelas 5SD lagi enerjik-enerjiknya menikmati masa-masa awal pubernya. . Yap, semakin maju dan melanglang buana di jagad penerbitan ya! Dan semoga novel-novelmu semakin disukai dan laku di pasaran (:

10 tahun masih muda banget loh Gas, Keep shining ya!

FYI, tiap ke toko buku entah kenapa novel-novel Gagas Media selalu mampu menghipnotis buat cepet-cepet dibeli. Kenapa sih Gas pada ngegemesin semua? Kan kalo akhir bulan jadinya cuma bisa mupeng aja :-{ hehehe sedikit curhat boleh ya?

Kalo dilihat-lihat, sebagai penikmat novel, novel-novel kamu berkembangnya pesat ya. Honestly, dulu aku nggak terlalu ‘ngeh’ sama Gagas waktu lagi jamannya Teenlit lagi in banget. Tapi ya tapi, as I’ve said before, entah kenapa makin hari, makin berganti tahun gagas sukses mencuri perhatian penikmat novel dan nggak nanggung-nanggung setiap bulannya ada aja novel baru. Yang belum alam kepengen aja belum kebeli eh udah ada lagi yang baru hehehe. Kalo yang lagi hot-hotnya sih serial STPC, For God Sake mau banget ngelengkapin koleksinya , eh teryata novelnya mbak Winna “Melbourne Rewind” terbitnya deketan sama restartnya mbak Nina Ardianti. Duh, mana AYCE juga udah terbit lagi. Hehe doakan ya semoga secepatnya bisa ngelengkapin yang pengen banget dilengkapin, Amin. (Nasib anak kuliahan)

10 wishes di 10 tahunnya GagasMedia? Alias 10 Things I Hope from GagasMedia #unforgotTEN ?

Okey, let’s we start.

1.       First of all, semoga semakin sukses ya Gagas! Sukses menerbitkan buku-buku yang bagus, sukses melahirkan bibit-bibit penulis yang handal, dan sukses dalam menjual dan mempromosikan buku-bukunya. Semoga target selalu tercapai dan omset semakin naik ya Gas!

2.       Salut buat admin Gagas yang nggak pernah bosen jawab pertanyaan kita-kita baik di twitter maupun FB dan friendly banget.  Webnya Gagas juga kece banget deh, semoga email-email yang masuk juga bisa dijawab semua ya hehehe. Keep update dan jangan bosen-bosen untuk selalu berbagi infonya Gagas!:D

3.       Bisa kerja di GagasMedia rasanya impian banyak orang Gas. Semoga makin sering ngadain recruitment gitu ya, bukan cuma buat yang udah lulus kuliah  tapi yang sedang berkuliah juga semoga bisa dikaryakan hihi.  Semoga makin banyak juga penulis-penulis kece yang lahir dari GagasMedia.

4.       Gagaaaaas bkin magang dong, terutama buat kita-kita yang lagi liburan dan interest banget sama dunia penerbitan, especially novel-novel yang diterbitinnya. Kayanya semacam Tour sehari di kandang Gagas terus ada project yang bisa dilakuin bareng kayaknya sounds cool deh Gas. Selain bisa bikin pembaca, penerbit, bahkan penulis makin akrab juga bisa jadi bekal yang bermanfaat banget buat mereka-mereka yang emang interest dan addict banget di dunia tulis menulis, pernovelan, dan penerbitan. Kayak salah satu tagline kamu loh, “reading is hot but writing is cool”. So, ditunggu banget info magangnya :D (Oke, ini ngarep banget).

5.       Lebih banyak event yang melibatkan pembaca ya gas, kayak meet n great sama penulis, launching novel baru, tour ke kota-kota mungkin? Atau bikin temu pembaca, penulis dan penerbit sesering mungkin, biar makin akrab dan makin kompak pastinya. Bikin kerjasama juga Gas yang eventnya gandeng kampus atau sekolah-sekolah, pasti seru banget deh.

6.       Makin banyak kuis-kuis, dan lomba-lomba  ya Gas! Hopefully ada seminar sehari bersama Gagas atau semacam pelatihan menulis, tips n trick menjadi editor, gimana sih caranya bikin cover menarik, dll yang emang berhubungan dengan dunia penulisan dan penerbitan Gas. Camp on Holiday sounds great loh (:

7.       Kalo bisa nih kalo bisa harga novelnya nggak pada naik dan malahan makin murah  seiring BBM yang naik hehehe. Tetep affordable price tapi dengan kualitas yang bagus, dan semoga banyak novel-novel barunya yang bermunculan dengan cerita yang fresh dan nggak pasaran, bikin penasaran, dan bikin pengen lagi dan lagi buat beli novel-novel yang lainnya.

8.       Wishes ke 8,9,10 dan seterusnya semoga Gagas bisa tetep eksis sampai ke ulangtahunnya yang ke-25, 50 bahkan se-abad.  Sampai anak cucu kita juga bisa menikmatinya ya Gas!  Semoga selalu dilancarkan segala urusannya dan dimudahkan dalam menghadapi semua tantangan dan hambatan yang ada. Keep on fire & Keep Fighting. Dirgahayu GagasMedia, I love you!

Regards,
Iffahsari Musyrifah

Your future writer and sooner being part of you, Gagasmedia :) 
(Foreverwishes)


/ / 0 Comments
Bersyukur:  Mudah mengucapkan, sulit menjalankan.
Belajar sama-sama yuk! :D

Happiness.

/ / 0 Comments
Apasih arti kebahagiaan buat kalian?
Uang berlimpahkah? status sosial tinggi, IPK tinggi, sukses, berperawakan menarik, cantik dan ganteng? ataukah dikelilingi kehangatan keluarga, anak sholeh, mampu menjadi pribadi yang baik, dan mampu menyelaraskan dunia dan akhirat?
Lalu apakah sekarang kalian audah mendapatkannya? Ataukah masih sebatas kebahagiaan semu?
Well, sejauh ini gue pun masih mencari dan meraba-meraba. Masih kadang2 suka merasa i'm the happiest girl, tapi bisa juga ngerasain sedih tanpa sebab yang jelas.
Ya gitu. abstrak, absurd, unpredictable.
Yes i'm blessed. Absolutely.

Hati manusia emang gampang banget ya dibolak-balik. Sedetik bersyukur banget, sedetik kemudian ngerasa nggak puas dan dikuasai pengen ini pengen itu. Life.....

"Jadi, bahagia itu apa?" 
malam ini pertanyaan di atas jadi happening banget menari-nari di otak gue.
Ya gue emang pun banyak temen yang bisa menyangga gue dikala gue rapuh.

Tapi terkadang, at some points gue masih ngerasa sendiri, kesepian, dan butuh pegangan.

Ada yang datang, pergi, dan masih bertahan. Kalo boleh rasanya pengen banget mengulang kembali masa-masa yang udah lewat. Yah, ataupun mungkin dipertemukan kembali?

Randomly feeling. Randomly thought.

So, what's the truly meaning of happiness?
Could you tell me?

(Late) birthday surprised :)

/ / 0 Comments
(Late) birthday surprised :)
"Making a million friends is not a miracle. The miracle is to make a friend who will stand by you when millions are against you."
-@ihatequotes
Helooo today i'm so happy. So blessed with my life :D

Yayaya meskipun tadi mesti ujian dulu 100 soal tapi overall it going to be right, xx.

Beda kampus, musim ujian, & sama-sama punya kesibukan masing-masing bikin nyocokin jadwal susahnya minta ampun. Jadi setelah sekian lama akhirnya kita ketemu (lagi) juga setelah perjumpaan kita sebelumnya waktu wisata kuliner ke cikini.

Buat gue sahabat itu keluarga yang kita temukan di dunia ini, sosok yang sengaja dipertemukan Tuhan untuk melengkapi kehidupan kita. For everypain for everyfine moment we through always being together. Being us!

Emang sih udah kelewat banget buat ngerayaain hari kelahiran gue yg udah lewat lebih dari sebulan. Tanggal boleh kadaluwarsa, tapi menghabiskan waktu bersama dan bersua kembali nggak ada batas expirednya.

Thanks for today, thanks for being part of me. Dear my bestie, Angel & icin. Stay with me no matter what happened ya!<3
Ps : suka banget kadonya. The one and the only one sepatu merek nama gue. Tahun depan beliin mobil ya!:3



Respect

/ / 0 Comments

"Ada kalanya apa yang kita butuhkan adalah sesuatu yang berlawanan dengan apa yang kita miliki." -(writer, 2013)


Pernah nggak sih punya temen yang kelewat rajin?

Well, gue rasa emang sometimes hal kayak gitu tuh nyebelin banget. Tapi coba deh dipikir ulang. Ibarat Yin and Yan yang mesti balanced, memang terkadang kita membutuhkan sebuah lecutan untuk menimbulkan suatu kesadaran. Ada yang nimpalin biar nggak timpang.

Yes I will. Thanks a lot buddy!!!
Nyaris tengah malam & my handphone masih bergetar.

Simple, isinya cuma mengingatkan kalo deadline makalah mesti di email besok jam 10 pagi. Tapi yang bikin touchy, udah jam segini dan mesti diingetin karena nggak pengen besok ribet dan segala macemnya. Padahal kalo gue sih bakalan milih besok pagi aja loh...

Yes she know me so well. Nyaris setengah semester dalam kelompok yang sama mungkin membuat doi mengenal seperti apa gue. Yap, deadliner akut & santai all the time. Macem like a boss gitu deh...
Huehehe tp gue bakalan serius banget kok kalo udah injury time :p
Bad things that become a habit...bad habit.

Thanks Mae! Me proud of you xoxo.

Respect to others & people will respect you back.

She's already prove it right?

Be a better us, Be a Green Consumer

/ / 2 Comments
  Be a better us, Be a Green Consumer

 Salam hangat terdashyat untuk para pejuang konsumen.
Pelindung bumi, pembela masyarakat.

Di zaman yang serba cepat dan serba instan seperti saat ini, manusia dimanjakan oleh berbagai macam teknologi canggih yang diciptakan untuk memenuhi apa yang mereka inginkan. Berbagai fasilitas yang ada berhasil menjadikan konsumen, khususnya generasi muda memiliki gaya hidup konsumtif.  Online shopping, layanan pesan antar, maupun banyaknya pusat perbelanjaan menjadi godaan yang sangat ampuh bagi konsumen untuk melakukan proses pembelian sesering mungkin.

Sedia payung sebelum hujan.  Munculnya gerakan konsumerisme di tengah gaya hidup masa kini yang cenderung boros tentunya menjadi angin segar dalam mengatasi berbagai macam permasalahan yang berhubungan erat dengan konsumen, khususnya pada perlindungan konsumen.

Gerakan konsumerisme yang mengusung tema green consumerism  mengarahkan konsumen untuk tidak hanya menjadi cerdas secara intelek namun juga pada tingkah laku yang peduli pada lingkungan demi keberlangsungan hidup di masa depan.

Konsumen cerdas adalah konsumen yang mampu menegakkan hak-hak dan melaksanakan kewajiban yang dimiliki. Bukan hanya sebatas pada memproteksi diri sendiri, namun juga menjadi sinyal pasar dan kontrol efektif bagi pelaku usaha. Konsumen yang cerdas pasti akan mempertimbangkan sebijak mungkin sebelum membuat sebuah keputusan. Namun pada kenyataannya, kondisi konsumen di Indonesia belum bisa menempati posisi yang semestinya alias belum menjadi sosok konsumen yang ideal, khususnya pada masyarakat berpendidikan rendah yang kerap kali terabaikan hak-haknya.

Bila kita melihat lebih dekat, lemah sekali perlindungan yang didapatkan konsumen serta rendahnya pemahaman tentang konsumen itu sendiri. Dari mulai diskriminasi harga di pasar, kebingungan untuk melakukan komplain, lemahnya posisi dalam tawar-menawar, masalah label dan SNI, menjadi korban dari persaingan usaha diantara pengusaha, sampai kepada sikap nerimo yang lebih ditonjolkan oleh konsumen ketika terjadi ketidakadilan kepada mereka. Entah terlalu baik atau terlalu acuh dengan keadaan yang ada.

Tidak hanya ditujukan pada masyarakat yang kurang beruntung, pendidkan konsumen ini juga perlu diterapkan pada masyarakat menengah ke atas. Perilaku impulse buying (pembelian tidak terduga), membeli barang dan jasa hanya karena keinginan dan untuk kepentingan prestise semata tanpa menyadari sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan, maupun pembelian yang dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan, menjadi gaya hidup dari kalangan menengah ke atas yang berlimpah akan materi. 

Sebagai konsumen yang cerdas, di tengah keinginan yang tidak terbatas dan keterbatasan sumber daya yang kita miliki terutama pendapatan, membuat kita perlu untuk mengatur strategi yang jitu. Bersikap lebih selektif, mampu memanage keuangan dengan baik dan memberi batasan yang kuat tentang mana yang boleh dan mana yang tidak boleh kita lakukan harus menjadi pola hidup baru yang mengarah pada kehidupan yang lebih baik. Karena jika lengah sedikit, maka kita akan mudah untuk terjerat dalam pusaran gaya hidup konsumtif.  Tidaklah salah jika kita mencari informasi seakurat mungkin sebelum melakukan pembelian dan menggunakan daftar belanja setelah sebelumnya membuat rencana anggaran bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang dimiliki konsumen.

Dalam hal ini, perlu kerjasama yang baik di antara praktisi pendidikan, pemerintah pusat dan daerah, maupun segenap lapisan masyarakat untuk mengkampanyekan tentang konsumen cerdas, yang mana konsumen cerdas berwawasan ekologi yang memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan. Mulai dari hal kecil yang bisa kita lakukan seperti berani untuk melakukan komplain jika diperlakukan tidak adil oleh pedagang, membaca label, memperhatikan kelayakan produk yang dikonsumsi sampai hal-hal besar yang harus dilakukan bersama di bawah sebuah gerakan. 

Dengan adanya Hari Konsumen Nasional dan program-program yang sudah dirancang dan berada dalam pengawasan Perlindungan Konsumen Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen tentunya semakin memudahkan konsumen dalam mendapatkan hak-haknya dan menyampaikan gagasan maupun pengaduan terhadap keluh kesah yang dimiliki.

Menjadi konsumen cerdas bukan hanya sekedar mimpi bagi bangsa kita tercinta ini, tapi sesuatu yang secara perlahan akan segera diraih. Mungkin perjalanan memang masih sangat jauh, namun tidak ada yang tidak mungkin jika semua pihak mendukung dan melaksanakan kewajibannya masing-masing dengan baik. Perubahan mindset dan kebiasaan baru yang lebih baik sangat diperlukan. Perubahan memang butuh proses, tapi jika untuk kebaikan mengapa tidak jika bisa dipercepat?

Bersama membangun negeri, bersama menjadi pribadi yang lebih arif.

So, what are you waiting for guys? Yuk kita gencarkan 4B : Be ready, be smart, be a better us, and be a green consumer.  Start from a small thing to build a big thing, fighting! :)

Bogor, 14 April 2013 22:48



Galeri Foto :


















contoh yang tidak memenuhi persyaratan SNI
Powered by Blogger.